"Sesama truk tidak boleh saling mendahului." ~Arial~ Elsa menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Lalu melempar tasnya dengan asal ke atas meja, disusul dengan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Dia terlentang, menatap langit-langit kamar dengan pandangan seakan dipenuhi oleh wajah Arial. Gadis itu mengerang kesal. Berusaha menghapus bayang-bayang Arial yang selalu membuatnya bersemu malu seperti halnya kejadian tadi di sekolah. Benar-benar memalukan! "Pacaran sama Arial kok malah gini ya?" gerutunya merasa rencananya di luar ekspektasinya. Elsa mendesis sebal. Dia menghela kasar, kesal dengan perlakuan Arial yang cukup menyebalkan selama di sekolah. Terdengar suara dering telepon dari ponselnya. "Aduh! Siapa lagi sih?!" kesalnya sambil merogoh saku rok abu-abunya. Detik berikutnya kedua