Malam itu setelah menyelesaikan pekerjaannya, Arce terpaksa tetap keluar. Dia harus mencari martabak atas permintaan Aila, tapi dengan Aila yang tidak boleh ikut serta oleh Arce. Arce ingin pergi sendiri keluar karena malam pun belum terlalu larut. Dia tidak hanya membeli martabak tapi juga ayam goreng, minuman, dan cemilan lainnya. Bukan untuk dibawa pulang melainkan dia antar sendiri ke butik kakaknya. Dia akan menyuruh Naami makan dulu, sebab dia tahu Naami pasti akan melewatkan jadwal makan malam karena tidak ada yang mengawasinya. “Makan,” titah Arce pada Naami. Naami menghela napas. “Pemaksa,” cibir Naami. “Kalau tidak dipaksa kamu tidak makan,” tukas Arce membalas ucapan Naami. “Kata Angah, Uma sakit setelah Abah sembuh,” ujar Arce memberitahu Naami. Naami menoleh, melihat waj