Saat ini pukul empat sore. Lika masih berada di kantor sambil mengutak-atik gawainya. Dia seharian menunggu janar dari Jay. Namun, sampai sekarang Jay belum juga menelepon atau mengirimkan pesan. "Ka, yok pulang, Gua anter," ucap Jamy yang telah berada di depan pintu ruangan Lika. "Hmm ... duluan de. Gua bentar lagi." "Lu mau nungguin apa lagi?" "Eh, Sttt. Bentar." Lika tersenyum ceria ketika mendapat panggilan masuk di gawainya. Dia langsung menjawab teleponnya tanpa basa basi. "Halo sayang, kamu kemana aja? tadi kenapa gak jadi jemput? sibuk ya, trus pesan aku juga gak dibalas. Habis kuota ya? eh gak mungkin denk Sultan habis kuota, kamu gak kenapa-napa kan, sayang?" Jamy mual mendengar ucapan Lika. Hampir saja dia memuntahkan isi perutnya, "Gila bener tuh cewe. Ude di cuekin seh