"Lebih cepat, Lou!" titah Leonard. Louis pun menginjak pedal gas. Menambah kecepatan mobil hingga speedo meter menunjuk angka akhir. Di belakang, tampak jelas sekali tulang rahang yang terbentuk di wajah tegas Leonard. Kedua tangan mengencang di atas paha. Mulai terdengar kertakan gigi, menandakan seberapa ingin pria itu hendak meluapkan amarahnya. 'Marry memaksa masuk ke ruang bawah tanah.' Bola mata Leonard yang memerhatikan kaca spion di depan, memutar ke arah Edgar. Tepat juga pria paruh baya itu sedang mengawasi kaca spion. Edgar bisa melihat arti tatapan Leonard yang menikam lewat sorot mata tajamnya. CKKIIIITTT ... Decitan mobil tak bisa di hindari saat Lou terpaksa menginjak pedal gas. "Sial!" rutuk Lou sambil memukul setir mobil. Tiba-tiba saja sebuah mobil sedan menikung