“Tuan Duke,” sapa Alex lebih dahulu. Ia bangkit lalu memutar tubuh menyambut kedatangan sang pengacara.
“Bagaimana?” Tak bisa menahan lagi. Alexander sangat penasaran.
Hembusan napas panjang menggema di depan wajah tuan Duke. Ia tak langsung menjawab. Memilih untuk menghampiri salah satu kursi yang berseberangan arah dengan Letty.
“Aku harus menjelaskan sesuatu,” ucap tuan Duke memandang Letty dengan raut wajah serius.
Sekali lagi terdengar helaan napas panjang dari pria bertubuh gempal yang kini duduk di depan Letty. Alexander berdiri di belakang kursi Letty sedang gadis itu memutar tubuh. Ia membawa pandangannya menatap iris abu-abu milik tuan Duke.
“Begini ….” Sejenak tuan Duke tampak menepis bibir. Sebelah tangannya bergerak gelisah meremas jari-jarinya. Ia memalingkan wajah. Berp
