Gadis bermata hazel itu hanya bisa menangis ketika satu persatu pertanyaan dilontarkan padanya. Bahkan ia baru bangun beberapa menit yang lalu tapi pertanyaan itu terus mengganggunya seakan dirinya tak boleh sekedar pulih sedikit. Bahkan tidak ada pertanyaan,” apa kamu baik- baik aja?” atau “ mana yang sakit?” atau “biar kami panggilin dokter ya buat periksa kamu.”
Tidak.
Tidak ada.
Yang mereka pertanyakan saat ini adalah,” kamu hamil?”
“Sama siapa?”
“Kamu bodoh banget jadi wanita,”
“Aku gak nyangka kakak seperti ini,”
“Siapa yang menghamili kamu?”
Jadi selama hampir satu bulan keluhan ini Freya rasakan, itu karena ada sebuah janin didalam rahimnya. Janin yang Freya tau siapa pemiliknya. Tapi ia hanya bungkam, dan isakan lah senjatanya saat ini. Ia tidak mau menjelaskan yang hanya
