Keringat dingin membanjiri punggung serta telapak tangan Eleanor ketika mendengar ucapan Christian. Jantung seakan berhenti berdetak dan ia membeku dalam rasa takut juga malu.
“A-apa? Sa-salah … salah bagaimana, T-Tuan … Tuan Christian?” engahnya menatap bergantian antara Reagan dan Christian.
Salah satu dewan direksi tertawa mengejek, “Sungguh, Reagan. Buat apa kamu menambah asisten pribadi jika dia tidak bisa bekerja dengan baik, bahkan di saat presentasi pertamanya?”
Yang lain menanggapi, “Ya, itu benar. Apa dikira rapat dewan direksi adalah rapat setingkat grade 8?” Berucap dengan tatap mencibir pada Eleanor.
Reagan menatap tajam pada dua orang yang menghina asisten pribadinya. Ia tersenyum dingin, lalu menanggapi, “Hina dia sekali lagi dan kalian tahu apa yang bisa terjadi setela
