Eleanor kembali merasakan keringat dingin membanjiri tubuhnya ketika mendengar pertanyaan Christian. Ia merasa seperti orang paling bodoh sedunia. Padahal, dia juga tidak tahu kenapa mendadak data yang benar bisa ada di mejanya. “Saya berani bersumpah, bukan itu data yang di awal saya pegang, Tuan,” engahnya menahan jeritan dalam hati. Mata sang wanita jelita menatap Christian dan Grace secara bergantian. Napas tersengal bingung, “Bukan ini datanya! Sungguh, bukan ini yang saya pakai.” “Lalu, di mana data yang tadi kamu pakai?” tanya Christian melangkah menuju meja Eleanor. Ia menyibak beberapa kertas serta menyingkirkan peralatan menulis, mencari data yang dimaksud. Eleanor menggeleng tak tahu, “Saya juga tidak mengerti ke mana data-data itu. Apa kamu membuangnya, Grace?” Sekretaris