Day 25: Menunggu°

1528 Kata

Di bawah pohon dekat parkiran kuda, Chandni duduk sambil menepuk-nepuk nyamuk yang mengerubunginya. “Bisakah kau menyuruh nyamuk-nyamuk ini berhenti menggigitiku, Prapti?” pinta Chandni. Hantu Prapti menggeleng. “Mereka makhluk nakal, Chandni. Mereka tidak mau ditegur.” Kuda-kuda juga meringkik gelisah. Chandni mengira karena para nyamuk juga menggigiti para kuda. Hanya makhluk kecil itu yang bisa bersenang-senang di kegelapan malam. “Chandni, sebaiknya kita segera pergi dari sini,” lontar Prapti. “Aku merasakan hawa yang sangat berbahaya dan ini tidak main-main, para kuda pun sampai gelisah.” Chandni merengut dan menggoyang-goyang kepalanya sambil bicara, “Tetapi Tuan Imdad menyuruhku menunggu di sini,” ujarnya. “Aku tidak berani pergi begitu saja. Bagaimana kalau terjadi sesuatu dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN