bc

Cinta Sang Pangeran/Play In Darkness: The Beginning

book_age18+
3.3K
IKUTI
27.6K
BACA
love-triangle
possessive
sex
reincarnation/transmigration
dominant
prince
king
tragedy
bxg
first love
like
intro-logo
Uraian

Romance 21+ Aku orang hina, pangeran tidak mungkin mencintaiku.

***

“Kau tidak tahu betapa kotornya pikiran para lelaki pada sosokmu, Chandni,” ucap Imdad sambil menyapu bibir Chandni dengan bibirnya. “Sebut saja aku serigala yang jahat karena telah mengambil keperawananmu dan menikmati tubuhmu dengan caraku. Aku telah menukar kewarasanku dengan candu hasrat yang tidak bisa kuredam lagi meskipun aku menginginkannya dan sedikit pun aku tidak menyesalinya.”

“Tuan, saya ....” Chandni tidak sanggup meneruskan ucapannya. Debaran jantungnya begitu kencang sampai terasa sakit. Mendengar ucapan Tuan Imdad membuatnya sangat bahagia hingga terasa itu hanya sebuah mimpi dan dia akan sangat kecewa ketika terbangun.

Imdad berucap lagi dengan desahan putus asa. “Aku akan membahagiakanmu agar kau tidak pernah menyesal dalam hidupmu telah mengenalku.”

Ucapannya sangat indah seperti sebuah syair. Chandni benar-benar tidak berdaya membantah.

Dua pasang bibir mereka pun bersentuhan, perlahan-lahan saling mengecap. Chandni tahu ciuman itu hanya permulaan. Hatinya berdebar cepat mengharapkan kelanjutan dari ciuman. Dan—selalu—Tuan Imdad memahami keinginannya, sentuhan bibir yang memuja menjadi semakin gencar dan kasar. Tubuh mereka pun bergumul di rerumputan dalam kubangan desah dan gelisah.

Imdad terbayang jika lelaki lain menyentuh gadisnya seperti yang sedang dilakukannya. Hal itu membuatnya sangat marah. Api cemburu dari imajinasinya sendiri bisa melalapnya sedemikian rupa. Imdad semakin tergila-gila pada Chandni. Ia mengungkung Chandni hanya untuk memohon padanya. "Sayang, aku harus berada dalam tubuhmu sekarang juga ...," desah Imdad dengan sorot redup dan napas terengah. Ekspresi yang disebut Chandni kesakitan.

Inilah kisah pembuka perjalanan cinta segitiga Imdad-Delisha-Devdas. (Play In Darkness/dalam kuasa kegelapan)

A Historical Romance/Fantasy/Adult/Action/Thriller, berlatar belakang masa kolonial Inggris di India tahun 1700-an.

Enjoy and Happy Reading!

chap-preview
Pratinjau gratis
Day 1: The Beginning°
(CINTA SANG PANGERAN) PLAY IN DARKNESS: THE BEGINNING by Sisiliaarista ((TAMAT)) *** Tabib Salman memperhatikan Rajputana tampak semringah menatap pentas sambil mencemil kacang almond. Karena duduk mereka berdekatan, Tabib Salman mencondongkan tubuhnya pada Rajputana lalu berbicara dengan suara direndahkan dekat telinga Rajputana. Iseng-iseng ia bertanya, “Yang Mulia, apakah Yang Mulia berniat mengambil selir lagi? Setelah kejadian yang terakhir ....” Rajputana terkekeh pelan. “Ooo, tidak Tabib, tidak untuk gadis yang satu ini,” tampik Rajputana. Matanya menyorot lembut ke arah penari bertopeng yang melenggang ke tengah pentas diiringi musik syahdu. “Dia ... adalah gadis yang harus diperjuangkan dengan seluruh dayaku. Hatinya harus menjadi milikku sebelum tubuhnya. Dia harus mencintai Rajputana yang sesungguhnya, bukan karena Rajputana seorang pangeran ataupun raja.” *** Cinta Sang Pangeran. Play In Darkness: The Beginning *** Every soul has to experience the taste of death. We test you with both hardship and blessings. In the end, you will all return to Us. *** ADA seorang malaikat maut yang kukenal. Namanya Zourdan. Seorang malaikat laki-laki yang gagah perkasa dengan rambut pirang dan mata biru secerah langit. Surga tempatnya tinggal sangat indah. Kastel mungil yang dikelilingi taman penuh bunga sebagai rumahnya. Sungai dengan air jernih yang tak berhenti mengalir, bunga-bunga yang tak pernah layu, tumbuhan yang terus menghasilkan buah untuk disesap sarinya. Binatang-binatang jinak untuk teman bermain para penghuni surga yang tinggal bersamanya. Surga adalah tempat yang aman, tak ada mara bahaya, tak ada derita dan kesedihan. Yang ada hanya tawa canda riang gembira. Tak ada kerusuhan seperti di muka bumi. Tak ada siang malam di surga. Hari selalu cerah, terang benderang, karena zona waktu tidak berlaku di surga. Sedangkan bumi berputar pada orbitnya. Perputaran itu menciptakan waktu, sehingga apa yang berada di muka bumi akan mengalami perubahan. Bisa perubahan bentuk, massa, energi dan sebagainya, karena itu apa yang ada di muka bumi tak ada yang abadi. Sebagai malaikat maut, Zourdan tidak punya rasa simpati, tetapi ia menyenangi sesuatu yang indah. Ia senang melihat kupu-kupu yang terbang berputar-putar dalam stoples kaca. Ia memandangnya sebagai gambaran bagaimana jiwa dalam tubuh makhluk bernyawa ingin segera keluar dari wadah yang mengekangnya. Ia melangkah pelan. Jari telunjuknya menyusuri deretan stoples berisi kupu-kupu yang tersusun di rak-rak. Di sisi rak yang lain, seorang gadis penghuni surga mengiringinya. Mereka bisa saling pandang di antara stoples-stoples kaca itu. Mata cokelat berbinar gadis itu mengerling manja padanya. "Tuan Zourdan, mereka sangat indah, tetapi kenapa kau mesti mengurungnya? Mereka ingin terbang bebas dan menikmati keindahan taman." Zourdan menyunggingkan senyuman tipis mendengar pertanyaan gadis itu. "Oh, jadi kau ingin aku melepaskan kupu-kupu ini?" Gadis itu mengangguk penuh semangat. "Baiklah," ujar Zourdan. Ia mengayunkan sebelah tangannya dan ratusan tutup stoples di rak itu terbuka serentak. Kupu-kupu aneka warna beterbangan bak kelopak bunga mengalir bersama embusan angin. "Whuaaaaah!" seru gadis itu riang. Dia berlari kecil dalam ruang kastel itu, mengejar para kupu-kupu seakan ingin ikut terbang bersama mereka. Suara tawanya mengalun membawa hawa hangat dan nyaman dalam diri Zourdan. Tanpa sadar Zourdan tersenyum dengan sorot mata lembut dan menghela napas lega. Pundaknya yang menyokong sayap besar dan berat, saat itu terasa ringan. "Lihat, Tuan Zourdan, mereka sangat cantik! Indahnya .... Terbang, terbang bebas, kupu-kupu!" Gadis itu berputar-putar di tengah ruangan bersama-kupu-kupu yang mengelilinginya. Gaun sutra tipis yang dikenakannya mengembang bagaikan sekuntum bunga mekar. Gadis itu tersenyum dan pipinya membentuk lekukan dalam yang menjadi ciri khasnya dibanding gadis lain. Senyum dan suara tawanya menjadikan suasana berbeda dalam kastel yang sepi, karena itu Zourdan menjuluki gadis itu sebagai Pembawa Kegembiraan. Entah sudah berapa lama mereka bersama dalam keabadian, tak ada satuan waktu dapat disebutkan. Zourdan sangat menyayangi gadis itu dan menjadikannya sumber hiburan setiap hari. Suatu hari, malaikat Kehidupan singgah di kastel Zourdan. Penampilan malaikat itu sama seperti malaikat lainnya. Memukau. Laki-laki dengan tubuh kekar dan pakaian putih dengan ornamen keemasan di bagian d**a serta lengan dan kakinya. Sayap putihnya terkembang kokoh dan menimbulkan angin kencang saat mengepak. Sangat jarang ada pendatang di istana Zourdan, karenanya kedatangan Kehidupan bernama Avia itu menarik perhatian gadis Pembawa Kegembiraan. Dia mencuri dengar pembicaraan mereka dari balik tirai beledu. "Zourdan, aku ditugaskan membawa salah satu penghuni di tempatmu untuk diantar ke dunia. Ini suratnya." Avia menyerahkan gulungan kain satin bertuliskan huruf-huruf yang hanya dimengerti oleh mereka pada Zourdan. "Silakan," ujar Zourdan setelah membaca surat itu dan menggulungnya kembali. "Hanya ada tiga penghuni di tempatku ini. Aku yakin mereka ada di taman. Ayo kita ke sana!" Zourdan menarik lengan Avia untuk mengajaknya ke luar kastel. "Tidak, Zourdan, gadis yang aku cari ada di sini." Avia menepis tangan rekan seprofesi berbeda divisi itu dan melangkah mendatangi gadis di balik tirai. Zourdan tidak berkutik di tempatnya. Avia menarik tangan Pembawa Kegembiraan dan membawanya ke hadapan Zourdan. Gadis itu tertunduk ketakutan karena ia tidak mengerti apa yang diinginkan malaikat itu dari dirinya. "Dia?" ucap Zourdan ragu. Ia tidak pernah mempertanyakan apa pun perintah dari atasannya, tetapi untuk yang satu ini, ia merasa terusik. Ia menatap tajam pada Avia. "Kau tidak bisa terus mengurungnya di sini. Tiba saatnya jiwa suci ini hidup di dunia, untuk menyempurnakan metamorfosisnya," ujar Avia. "Kelak dia akan mati dan kembali ke sini. Jadi, apa yang kau khawatirkan?" Zourdan tidak membantah. Ia diam saja ketika Avia mengempit lengan gadis itu dan beranjak dari hadapannya. Namun ketika di ambang pintu, Zourdan berseru, "Tunggu!" Avia dan gadis yang dibawanya menoleh. "Ada apa?" tanya Avia. Zourdan mendatangi mereka. Ia menatap lekat gadis Pembawa Kegembiraan. "Tuan Zourdan?" tanya gadis itu cemas karena melihat cara Zourdan menatapnya. Dia jadi khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi. "Dunia tempat yang berbahaya, Pembawa Kegembiraan. Kau indah, tapi kau serapuh kupu-kupu, kau tidak akan bertahan," gumam Zourdan. Ia menyentuhkan telunjuknya ke dahi gadis itu. "Dengan berkah ini, kau akan selalu terlindungi." Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, membalas tatapan Zourdan yang terkunci padanya. Keduanya mematung, enggan mengucapkan perpisahan karena toh, gadis itu akan kembali ke tempatnya berasal. Avia harus menarik gadis itu agar ikut bersamanya. Gadis itu akhirnya berpaling karena Zourdan menutup pintu terlebih dahulu sebelum mereka menghilang. Perasaan gadis itu menjadi tak karuan. Dia akan dilahirkan ke dunia yang dia tidak tahu akan seperti apa. Avia meniupkan roh si Pembawa Kegembiraan ke dalam rahim seorang wanita yang mengandung bayi perempuan. Sebagai bayi yang baru lahir, ingatannya saat-saat di surga hanyalah mimpi indah yang membuat sang bayi kadang tertawa atau tersenyum dalam tidur. Tanpa diketahuinya, berkah dari sang Malaikat Kematian menjadi kutukan dalam kehidupan gadis itu. *** Bersambung ....

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

The Alpha's Mate 21+

read
148.8K
bc

MY LORD Indonesia

read
16.2K
bc

Luna for the Alpha Rogues

read
12.4K
bc

Mrs. Rivera

read
47.2K
bc

Saklawase (Selamanya)

read
68.1K
bc

The Bastard Billionaire

read
66.8K
bc

OBSESSED

read
90.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook