Day 24: Racun°

1231 Kata

Hanya dari sorot mata, keduanya sudah bisa saling memahami apa yang ada di pikiran tanpa perlu diutarakan. Rajputana langsung memberikan titahnya, “Bawa Ibu Kepala Mohabbatein ke hadapanku!” “Siap!” Imdad memberi hormat lalu keluar dari kamar sambil menyarungkan pedangnya. Rajputana mengempas tubuhnya ke sebuah kursi selonjor, duduk memandangi jasad Lavanya sambil memutar-mutar sebilah belati. Matanya memicing tajam. Kejadian kali ini terlalu biasa jika disebut kebetulan. Lavanya, si pembunuh bayaran mati oleh serangan laba-laba gaib. Entah Lavanya dan laba-laba itu dikirim dua orang yang berbeda atau tindakan satu orang dalang. Rajputana benar-benar geram dibuatnya. Imdad menuju balairung jamuan. Pesta dan hiburan masih berlangsung d ruangan itu. Para pria terbahak-bahak menikmati min

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN