Devid menghirup udara panjang. Matanya terpejam, tangannya terulur menggenggam jemari Acha yang sedikit terkena bumbu cemilan. Acha masih fokus dengan film di depan lalu akhirnya menatap Devid bingung. "Kalo elo menang, macarin cewek dalam sehari pertemuan. Ya, 'kan?" lanjut Acha. "Heem. Selain perjanjian itu, gua juga mau jaga sahabat dari kecil ini," ucap Devid sambil mengacak rambut Acha. "Elo mah gitu," gerutu Acha menyingkirkan tangan Devid. "Hahaha, jaga diri. SMA gak semanis masa SMP semua nganggepnya dewasa, termasuk nyakitin cewek yang kagak tau apa-apa." Penjelasan Devid barusan membuat Acha tercengang. Dewasa? Ia tak pernah memikirkannya, lagian kedua orang tuanya juga demikian. Hanya uang, uang, dan uang yang diberikan kepada Acha selama hidupnya. Nyakitin? Harusnya Devid