19

1073 Kata

Pesanan telah terhidang, kepulan asap ditambah aroma bubur ayam yang menyengat membuat Devid tak sabar ingin menghabisi buburnya sekarang. Acha mengaduknya terlebih dahulu, sedangkan Devid telah menyuapkan bubur panasnya itu. Kelabakan Devid menelannya karena panas masih menjalari bubur ayam. Acha hanya bisa menertawakannya, ditonton beberapa ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya juga. "Makanya santai aja kali," ucap Acha sambil menyodorkan segelas air teh hangat. Devid dengan cepat meminumnya, sebelum memuntahkan bubur di dalam mulut. "Gua laper ... lagian bubur mang Udin kagak kalah ama yang deket alun-alun!" timpal Devid. "Harus, dong! Udin bubur ...," ujar Acha. "Ada apa ini teh ngomongin saya?" tanya Mang Udin dengan setelan kaos oblong bercorak kotak-kotak, tak lupa handuk kecil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN