Cobra Vs Toy

587 Kata
"Dimana Lucas?" Tanya Layla menyadari temannya tidak bersama mereka. "Mungkin berkeliling, kau tau kan Lucas lebih menyukai buku daripada semua ini? Mungkin dia mencari buku" pikir Ali. "Ada apa, Layla?" Tanya Ali. "Ini toko antik bukan toko mainan atau supermarket dan kau tadi lihat bukan tempat ini hanyalah sebuah toko kecil tidak mungkin dalamnya seluas ini" jelas Layla mulai cemas. "Kau benar" ucap Ali yang mulai sadar akan semua keanehan di toko itu. Rendra masih sibuk dengan semua mainan disekitarnya yang seakan tidak ada habisnya begitu juga dengan Farhan yang sibuk dengan makanannya. "Kalian berdua cepat kemari!" Perintah Ali kepada kedua temannya tersebut. "Lihat! Ada robot raksasa!" Teriak Rendra mengabaikan panggilan Ali. "Aku tidak ingat ada robot disana tadi" sambung Rendra. "Wow ... Keren" ucap Farhan lalu segera berlari ke arah Rendra dengan membawa banyak makanan di bajunya. "Hei, tunggu!" Cegah Ali yang tidak dihiraukan oleh kedua temannya. "Dasar t***l" umpat Ali menggerutu. "Ayo" ajak Layla yang segera berlari ke arah teman-temannya. "Tunggu. Hati-hati, Layla" ucap Ali kemudian menyusul Layla dibelakangnya. "Cepat kembali, t***l" umpat Ali seketika kepada Rendra dan Farhan saat menghampiri mereka. "Kau yang t***l. Kenapa buru-buru pulang? Kalau kita sudah di surga" balas Rendra. "Ya, santai saja" sambung Farhan memberikan beberapa makanan ringan kepada Ali dan Layla. "Tidak, terimakasih" tolak Layla. "Tidak, aku yang terimakasih" kata Farhan. "Kalau kau di surga berarti kau sudah mati" ucap Ali kesal kepada Rendra. "Apa masalahmu, anjing? Kau ngajak ribut?" Balas Rendra yang mulai emosi. "Kau yang t***l, anjing!" Balas Ali emosi. "Sudah, hentikan!" Bentak Layla kesal. "Kalau mau ribut diluar. Sekarang kita harus segera keluar dari sini" ucap Layla serius. "Ya. Gak usah ribut kayak anak kecil, anjing" sambung Farhan dengan mulut penuh makanan. "Diam, gendut!" Bentak Rendra kesal. "Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa tiba-tiba ngajak pulang?" Tanya Rendra kesal kepada Ali dan Layla. Kemudian robot raksasa di samping kami tiba-tiba hidup dengan mata yang menyalah serta tangan kanan yang berubah menjadi sebuah gergaji mesin yang siap memotong kapan saja. "Karena itu" jawab Ali menatap robot di sampingnya yang juga menatapnya dengan tatapan membunuh. "Lari" perintahnya kemudian. Rendra langsung lari dengan kencang meninggalkan teman-temannya dibelakang seperti biasa. Namun kemudian semua mainan disekitarnya juga menjadi hidup seperti robot raksasa tadi dan kemudian menangkapnya. Ali, Layla dan Farhan datang membantu menyingkirkan mainan-mainan itu dari Rendra. "Tunggu" ucap Farhan yang kerepotan membawa sisa makanannya. "Buang saja, gendut. Itu bukan makanan" suruh Ali yang sibuk menyingkirkan mainan-mainan dari tubuh Rendra. "Sial!" Umpat Farhan kaget melihat makanannya berubah menjadi kumpulan ular cobra lalu spontan melemparkannya ke arah robot raksasa yang mengejar mereka. Ular-ular itu menyerang dan membelit robot raksasa dan menahannya untuk sementara. "Bagus, gendut" ucap Ali yang sudah menyingkirkan semua mainan-mainan itu lalu membantu Rendra melarikan diri dari tempat itu. "Ayo cepat!" Perintahnya kepada Layla dan Farhan dibelakang. Mereka berempat sudah berada di depan pintu keluar tapi sayangnya pintu itu terkunci dari luar. "Sejak kapan ada pintu disini?" Tanya Ali kebingungan. Para mainan hidup itu mulai mendekati mereka kecuali robot raksasa yang malah memotong tubuhnya sendiri dengan gergaji mesinnya saat berusaha menyingkirkan ular-ular cobra yang membelitnya. "Kita akan mati" ucap Farhan yakin. Tiba-tiba sekumpulan ular cobra muncul dari area makanan dan menghalangi para mainan hidup itu. "Sepertinya kau jadi pawang ular sekarang" ucap Layla kepada Farhan. "Hehe, kita akan tetap mati. Ada banyak ular cobra dalam perutku!" Teriak Farhan histeris kemudian dengan ketakutan menarik gagang pintu yang terkunci itu dengan sekuat tenaga hingga pintu itu terbuka. "Wow" ucap Ali tidak percaya dan menjatuhkan Rendra yang sudah menangis sedaritadi ke lantai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN