Devil

244 Kata
"Anda penyihir, itu pasti tipuan, ilusi atau semacamnya" ucapku menyangkal semua itu. "Kau tidak tau siapa aku?" Tanya kakek kembali duduk dan mengembalikan ruangan seperti semula. "Anda kakek-kakek tua pemilik toko antik ini" ingatku. "Aku sudah bilang, nak. aku Jayabaya raja Kediri" ingat kakek. "Prabu Jayabaya bukan penyihir. Apa mau anda yang sebenarnya dan siapa anda?" Desakku. "Terserah nak kau mau percaya atau tidak. Yang jelas aku tidak berbohong dan kau satu-satunya harapan bagi dunia ini jadi kalau tidak keberatan aku sudah menyiapkan buah ini sejak ratusan tahun yang lalu untuk membantumu" ucap kakek menyodorkan buah Maja itu padaku. "Terserah padamu kau mau mengubah dunia terkutuk ini menjadi surga atau membiarkannya membusuk seperti neraka. Kau yang memutuskan, Lucas Fernandes" lanjut kakek memberikan ultimatumnya. Aku terdiam selama lima menit dalam kebingungan dan kebimbangan, apa aku harus percaya kepada seorang kakek tua yang baru aku temui yang mengaku-ngaku sebagai Jayabaya atau menolak pemberiannya dan mungkin akan menghancurkan dunia ini beberapa tahun kedepan. "Lucas! Kita harus keluar dari tempat ini sekarang juga! Ada yang tidak beres dengan tempat ini" teriak Ali yang berlari ke arahku dengan terburu-buru bersama teman-teman yang lain di belakangnya. "Lucas?" Ucap Ali ragu saat berada tepat di belakangku. "Cepetan anjing" umpat Rendra dengan celana yang sudah basah kuyup. Aku menoleh ke arah mereka dengan perlahan. "Lucas sedang tidur" ucapku dengan wajah yang sudah dilapisi oleh tulang yang membentuk wajah raja iblis dengan sepasang mata hitam dan pupil merah menyalah serta senyuman seorang psikopat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN