Jayabaya

230 Kata
"Ya" jawab kakek singkat yang langsung membuatku terdiam seketika. "Aku sudah bilang kan, kau tidak mengerti tentang sejarah" sambung kakek. "Apa maksud semua ini?" Tanyaku mulai waspada. "Dimana teman-temanku?" Lanjutku yang mulai mencemaskan keselamatan teman-temanku. "Tenanglah" ucap kakek menenangkanku yang mulai panik dan mencoba mencari teman-temanku. "Mereka baik-baik saja" kata kakek meyakinkan. "Woow ... Tempat ini keren sekali!" Ucap Rendra antusias melihat ruangan besar yang dipenuhi dengan mainan-mainan canggih. Rendra langsung berlari memasuki ruangan dan mulai mengambil dan memainkan semua mainan yang bisa dimainkannya. "Hebat! Tempat ini juga punya banyak makanan!" Teriak Farhan tidak kalah antusiasnya dengan Rendra saat melihat belasan rak yang berisi berbagai jenis makanan ringan yang berjejer rapi di sudut ruangan. "Ayo, Layla. Kau mau bermain atau makan?" Tanya Ali dengan senyum manis kepada Layla lalu menggandeng tangan mungilnya setelah melihat kedua temannya sudah asyik dengan diri mereka sendiri. "Tunggu, Ali" cegah Layla yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Ada apa?" Tanya Ali bingung. "Apa kau tidak merasa aneh?" Tanya Layla curiga dengan apa yang ada di hadapan mereka. "Apa maksudmu?" Tanya Ali yang semakin bingung. "Dimana Lucas?" Tanya Layla yang semakin panik menyadari temannya tidak bersama mereka disana. "Apa mau anda?" Tanyaku yang sudah tenang kembali setelah mengetahui bahwa teman-temanku baik-baik saja. "Aku Jayabaya dan kau adalah anak yang ditakdirkan yang sudah diramalkan, sang Ratu Adil" ucap kakek yang tiba-tiba berubah menjadi sesosok lelaki berpakaian bangsawan Jawa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN