The Puppet

222 Kata
Aku langsung terkaget setengah mati melihat kepala Ali yang sudah terpisah dari tubuhnya menatapku dengan sepasang mata yang nyaris terlepas dari tempatnya sesaat setelah aku tersadar kembali. "Apa yang sudah aku lakukan?" Tanyaku ketakutan melihat dua orang teman baikku yang sudah dalam keadaan tidak utuh di depan mataku. Darah mereka tercampur satu sama lain dan membanjiri seluruh ruangan yang penuh dengan benda keramat ini. "Selamat, Lucas. Kau sudah melakukan persembahan pertamamu, tidak empat persembahan pertamamu" ucap kakek menghampiriku dengan membawa kedua mayat Rendra dan Farhan yang kondisinya tidak kalah mengenaskannya. "Kau" ucapku penuh amarah. "Ya, benar. Aku" sahut kakek tersenyum kemudian memperlihatkan wujud aslinya. "Beelzebub" sambungnya. Kemudian toko barang antik ini perlahan memudar dan menghilang menjadi sebuah sudut pasar yang gelap dan sepi. "Beraninya kalian melakukan semua ini!" Teriakku kepada iblis itu berusaha mencekiknya. "Lucas!" Teriak ibu Farhan kepadaku yang tiba-tiba muncul bersama para warga lainnya. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Ayah Farhan disebelahnya ketakutan melihatku yang mencekik leher anaknya dengan tatapan membunuh serta melihat mayat Rendra, Ali dan Layla yang sudah tidak utuh dan bersimbah darah di sekelilingku. Aku yang menyadari bahwa yang aku cekik adalah Farhan langsung melepaskan cekikanku dan melihat para warga yang menatapku dengan tatapan ketakutan mereka padaku yang sudah berlumuran darah dari teman-temanku sendiri. "Kau akan menjadi boneka yang sempurna, Lucas Fernandes" ucap suara di dalam kepalaku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN