Lucifer

256 Kata
Setelah berpikir cukup lama akhirnya aku memutuskan untuk memakan buah pahit itu. "Krauk" "Halo, Lucas" sesosok iblis tiba-tiba menyapaku dari belakang. "Siapa kau? Dimana aku?" Tanyaku kebingungan setelah menyadari aku tidak berada di tempat yang sama lagi. "Kau tidak kemana-mana, kau hanya tertidur sebentar setelah memakan umpan itu" jawab iblis itu terlihat puas. "Dan aku adalah Lucifer raja para iblis yang terhormat" sambungnya. "Lucifer?" Tanyaku tak percaya. "Hahahaha! Kau bercanda? Untuk apa kau repot-repot merasuki ku?" Sindirku. "Kau kurang kerjaan?" Lanjutku. "Hmm? Ada apa denganmu? Kau tidak takut atau panik?" Tanyanya heran. "Kau lucu sekali, kawan. Aku ragu kalau kau raja iblis" ucapku setelah lelah tertawa. "Ya, terserah. Aku hanya mau mengatakan bahwa kau akan segera melihat pemakaman keempat sahabat baikmu, selamat" ujarnya dengan senyum kemenangan menghiasi wajah merahnya. "Apa? Apa katamu?" Tanyaku yang menjadi panik seketika. "Kau adalah bonekaku mulai sekarang dan untuk selamanya" ucapnya duduk di sebuah singgasana dan memegang sebuah trisula merah yang tiba-tiba muncul begitu saja. "Semua yang kau lihat dalam proyeksi itu memang benar, hanya saja kau disana bukan untuk menghentikan peperangan melainkan menciptakan peperangan" lanjutnya menjelaskan rencananya. "Aku sudah merencanakan semua ini sejak lama, menginvasi dunia kalian para manusia rendahan yang sudah membuatku dan kaumku di perlakukan layaknya sampah!" jelasnya. "Dan rencana itu dimulai denganmu" pungkasnya. Lalu dia mengeluarkan sebuah kerangkeng api dengan tangannya dan membuatku terperangkap di dalamnya. "Diamlah disana sebentar aku akan membebaskan mu setelah aku selesai" ucapnya malas. "Selesai? Apa maksudmu dengan selesai?" Tanyaku mulai ketakutan memikirkan berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi disaat aku dirasuki olehnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN