Sembari menunggu Caka, Sinta ibu Caka calon mertua Anindya tersenyum bahagia berada di restoran mewah sekedar makan siang. “Bu, Caka belum datang?” Dania masuk, melihat sekitar. Sama seperti ibunya, senyumnya mengembang sempurna. “Harus diabadikan.” Meraih ponsel, melakukan berbagai pose agar terlihat cantik saat selfie atau pun berfoto bersama ibunya. “Gila, keren banget temen Caka sampai bisa menyewa tempat disini.” Puji Dania tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati pemandangan saat ini di ruang VIP. “Lebih baik dia bukan, daripada gadis tidak tahu diri itu.” Dania tersenyum miring. “Ya, gadis ini lebih baik. Ah, kemana kak Tania, harusnya sudah sampai sekarang. Dia baik-baik saja kan, Bu?” “Ah, terserah dia. Sibuk dengan restoran, tapi hasil nya nihil.” “Lagian jadi p