"Kakak, apa-apaan sih. Ngapain memperkeruh keadaan.” kesal Caka. Waktu yang seharusnya ia habiskan bersama Raquel harus terhenti karena masalah video Anindya. Belum waktu nya. Ini belum saatnya. Kalau begini rencananya bakal gagal total karena kebodohan Dania. “Caka. Kamu kenapa sih? Kamu belain gadis sialan itu dibanding ibu? Mau durhaka kamu.” Lontar Sinta keras. “Aarrgghh… bukan seperti itu.” Caka mengacak rambutnya kesal. “Begini loh, kak Dania please hapus komentar nya. Janganlah ditambah rame, kasian Anin.” “Cih. Di kasih makan apa lo jadi baik begini? Kasihan kata lu? Heh, lebih kasihan elu nya bego ditinggalin gitu aja lebih milih orang kaya itu.” “Ckh, Anin,” “Caka, kamu lupa dengan apa yang sudah dia lakukan pada keluarga kita? Segampang itu kamu memaafkan kesalahannya? A