“Dia dari tim pemasaran itu kan, gila sih pantes akhir-akhir ini gue sering liat mereka di atap makan bareng… taunya ngono toh.” “Keliatan dari cara berpakaiannya aja, sudah terlihat murahannya.” “Busungkan d**a, tegakkan dagu gaet lah calon suami sahabat sendiri. Kalau perlu kerahkan seluruh badan, uh ah…lingerie merah hadir kembali. a***y, hahaha.” “Bengek. Hahaha. Emang sih, lingerie merah begitu menggoda sampai calon suami sahabatnya sendiri nggak berhenti di dapur aja di garap.” “b******k. Hahaha. Najis banget.” Raquel menghentikan langkahnya, menoleh menatap segerombolan karyawan sedang menggunjingkan sesuatu yang di dengarnya samar-samar. Namun, ketika melihat sekitar hanya dia yang lewat. A-apa jangan-jangan mereka? Semalam Raquel menonaktifkan ponselnya, ingin tenang dari p