Anindya melirik jam tangannya, sudah sejam mereka memutari bundaran monumen hi tak ada tanda-tanda dia ataupun Adyatma memulai pembicaraan atau sekedar bertanya mau kemana. Jangan menyentuh gadis saya. Jangan menyentuh gadis saya. Jangan menyentuh gadis saya!!! Apa yang kau lakukan Yata bodoh. Arrgghh… Bian, saya butuh pintu Doraemon saat ini juga. Adyatma ketar ketir sendiri, sampai bingung harus kemana. Masih tak percaya kalimat itu meluncur keluar dari bibirnya tanpa malu. Semoga saja Anindya tidak menghindar setelah ini dan berharap gadis itu bangun-bangun besok dia lupa semuanya. Sangat memalukan, tetapi juga menyenangkan mengapresiasi keberaniannya sendiri. Malu banget, b*****t. Tidak jauh berbeda dengan Adyatma, Anindya pun berusaha menyembunyikan muka gugupnya sampai-sampai