Percayalah mengumpulkan keberanian buat menemui Anindya itu sangatlah susah. Soal semalam, astagfirullah…nyebut dia beneran. Fabian saja sampai sakit perut saat Adyatma menceritakan tentang dirinya yang sok iya. Mau bagaimana lagi, Adyatma harus mengubur dan memutuskan urat malunya untuk tidak melihat peri hatinya jadi bahan gunjingan. Padahal masih banyak kejutan untuk Caka, sayang nya dia harus menunggu lebih lama dulu untuk semua lelaki b******n itu tau seberapa berharganya Anindya. Saya tidak ingin menyesal yang kedua kalinya dengan membiarkanmu bersamanya, Anindya. Di kehidupan kali ini, izinkan aku yang menemanimu. “Sudah selesai kan? Ayo, kita harus melihat cincin pertunangan.” uluran tangan tak disambut, Adyatma meraih tangan Anindya menarik nya pelan untuk berdiri di sisi n