09 - Tak Musnah

2087 Kata

Keputusan Ayara menghilang tanpa berpamitan pada Gilang merupakan suatu hal yang menurutnya sudah sangat tepat. Namanya juga menghilang, sudah pasti tanpa berpamitan! Tetapi, biasanya Gilang selalu tahu kemana Ayara pergi. Tidak seperti sekarang ini. Ayara tengah berjalan, menyusuri jalanan kota yang masih ramai bahkan jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Langkah kakinya terus berjalan di trotoar, hingga ia berhenti di suatu jembatan besar. Sekali lagi, Ayara memperhatikan bagian bawah sana. Bukan sungai, melainkan kakinya sendiri. "Aku masih bisa menapaki tanah!?" Terkejut bukan main. Ayara baru menyadarinya kini. Bukankah arwah sudah tidak bisa menginjak tanah? Lantas, bagaimana dengan Ayara? Apakah ia mendapatkan keistimewaan sebagai arwah karena semasa hidupnya selalu berbu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN