Edwyn merasa terganggu dalam tidurnya yang nyenyak, pada ujung kepalanya seperti ada yang menusuk tak hanya itu saja, dia juga merasakan sesuatu yang mulai menyentuh bagian kakinya. Hingga kedua mata Edwyn terbuka dengan lebar saat mendengar suara Alissa yang berteriak memanggilnya, pria itu spontan bangun dan melihat sekitar yang telah di penuhi oleh makhluk-makhluk aneh.
“ Apa aku sedang bermimpi.?” Ucap Edwyn berusaha menyadarkan dirinya.
“ Kau tidak sedang bermimpi, cepatlah sadar dan pergi dari sini.” Sahut Alissa yang saat itu di tarik oleh beberapa penduduk.
Edwyn mulai sadar sepenuhnya ketika mereka juga menarik lengannya dan membawa Edwyn menuju tempat yang sama dengan Alissa. Keduanya berakhir di tengah-tengah pedesaan dimana disana terdapat dua tiang besar yang kemudian mereka kompak mengikat Alissa dan Edwyn disana.
“ Apa yang akan mereka lakukan pada kita Alissa.?” Tanya Edwyn.
“ Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya mereka mengira jika kita adalah penyusup.” Balasnya pelan.
Muncul lah salah satu dari mereka yang merupakan pemimpin dari penduduk desa, Alissa bahkan tidak tahu mereka dari ras apa. Rupa mereka hampir menyerupai Valar, namun terdapat sayap kecil di belakang mereka yang entah kegunaan sayap itu benar-benar bisa di pakai terbang atau tidak.
“ Siapa kalian dan dari mana kalian berasal.?” Tanya pria itu kepada Alissa.
“ Kami hanya pendatang.” Jawab Alissa tak berani menatap wajahnya lagi.
“ Apa tujuan kalian datang kemari.?”
“ Hanya untuk beristirahat, kami akan melanjutkan perjalanan kami saat pagi tiba. Tapi kalian semua datang dan mengikat kami berdua disini.”
Pria itu lanjut menghampiri Edwyn, bisa gawat jika mereka bertanya pada Edwyn yang dimana dia tidak bisa berbahasa seperti mereka semua. Alissa kemudian menarik perhatian pria itu lagi agar dia saja yang terus di interogasi.
“ Kami datang atas suruhan tuan Eros untuk pergi menuju danau Siberi berada.” Jawab Alissa kemudian.
“ Tidak ada danau Siberi di tempat ini, lebih tepatnya di bumi bagian tengah.”
Jawaban pria itu sama persis dengan jawaban Troll penjaga jembatan, jika benar bahwa danau itu tidak ada lalu kenapa dia di suruh untuk pergi kesana. Apakah tuan Eros telah mempermainkannya, seperti itulah pemikiran Alissa saat ini.
Tiba-tiba saja terdengar suara hewan yang tidak asing, Alissa mengenal suara itu dimana suara itu berasal dari hewan milik Valar. Semuanya menoleh ke langit dimana tampak terlihat seekor kuda yang memiliki sayap besar terlihat terbang dan menuju ke arah mereka berada saat ini.
Semuanya menunduk hormat menyambut Valar yang datang, Alissa masih tidak tahu Valar apa yang datang saat ini. Melihat mereka yang tunduk dan hormat membuktikan bahwa Valar yang turun saat ini memiliki kontribusi yang besar di desa tersebut.
“ Apa yang terjadi? aku mendengar keributan yang kalian buat dari atas.” Ucap Valar bumi dan ketenangan.
“ Ada penyusup yang datang ke desa ini wahai valar yang agung.”
Valar yang merupakan penguasa bumi dan ketenagan adalah salah satu Valar wanita yang memiliki paras sangat cantik dengan rambut panjang berwarna silver, kedua bola matanya berwarna biru emerald dan kulitnya jauh lebih putih dari pada ras Elf Qalaquendi.
“ Alissa? Apa itu benar kau.?” Ucapnya yang kemudian di balas anggukan pelan dari Alissa.
“ Kalian sudah salah menangkapnya, sekarang lepaskan dia dan beri kami ruang untuk bicara.” Lanjut Valar yang bernama Yavanna.
**
Sorot mata Edwyn tak berhenti menatap Yavanna sejak tadi, ini kali pertama bagi Edwyn bertemu wanita secantik Yavanna. Sadar tengah di perhatikan membuat Yavanna menoleh ke arah Edwyn dan seketika membuat pria itu malu dan mengalihkan pandangannya dengan cepat.
Saat ini Yavanna hanya ingin bicara berdua dengan Alissa sehingga Edwyn di minta untuk menjaga jarak, Alissa berharap Yavanna tidak menyadari bahwa Edwyn adalah seorang manusia.
“ Bagaimana anda bisa mengenaliku? “ Tanya Alissa pada Yavanna.
“ Aku jelas mengenalmu, Fanwe adalah salah satu teman dekatku.” Jawabnya santai.
“ Kenapa kau terlihat begitu gelisah, ada apa dengan pria disana itu.?” Tanya Yavanna yang sejak tadi memperhatikan Alissa terus melirik Edwyn.
“ Bukan apa-apa.” Balasnya menunduk.
“ Ayahmu sudah mencari keseluruh negeri untuk mencarimu, ternyata benar kalau kau pergi ke dunia manusia.” Lontar Yavanna seketika membuat Alissa mengangkat wajahnya kembali.
“ Apa kau bisa membaca isi kepalaku saat ini.?” Tanya Alissa mengira Yavanna mengethauinya dari pemikirannya saat ini.
“ Pria yang disana itu yang membuatku mengetahui semuanya.” Tunjuk Yavanna pada Edwyn.
Yavanna kemudian menjelaskan bahwa hanya dengan sekali melihat Edwyn saja dia sudah tahu bahwa pria itu adalah manusia, selain itu gerak gerik Alissa yang sangat aneh membuat semuanya semakin terlihat sangat jelas.
“ Kau beruntung bertemu untuk saat ini karena kau bertemu denganku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau bertemu dengan Valar yang lain.” Ucap Yavanna lirih.
“ Semenjak kau menghilang dari Sandora, ibumu memerintahkan banyak prajuritnya untuk mencarimu dan hal ini sampai terdengar di antara kami para Valar. Ayahmu berniat ikut turun tangan mencarimu, tapi aturan para Valar tidak boleh di langgar semudah itu. Tapi ayahmu sempat melanggarnya. Dapat di simpulkan bahwa kepergianmu cukup banyak merepotkan kami.” Jelas Yavanna.
“ Aku hanya ingin menyelamatkan teman-temanku, dan juga kalian harus tahu kalau banyak makhluk di dunia ini yang di culik dan di perjual belikan di dunia manusia, kita harus menyelamatkan mereka sebelum terlambat. “ Ucap Alissa berusaha meyakinkan Yavanna.
“ Kita tidak boleh sembarangan masuk ke dunia manusia, kau hanya seorang anak-anak yang tidak tahu tentang sejarah.”
“ Apa maksudmu? Apa kalian para Valar akan diam saja jika sebagian makhluk di culik? Kau adalah Valar bumi ku rasa sudah tugasmu untuk melindungi semua makhluk yang ada di dunia ini.”
“ Aku akan membawa kalian bertemu dengan Fanwe, biarkan dia yang mengurus kalian. Aku tidak ingin ikut campur untuk masalah ini.” Lanjut Yavanna seolah-olah ingin mengabaikan pembahasan tersebut.
“ Tapi aku belum selesai, aku masih ingin bicara denganmu.” Sahut Alissa.
Yavanna baru saja membuka sebuah portal dengan kekuatannya, dia menyuruh Alissa dan Edwyn untuk masuk ke dalam portal tersebut. Awalnya Alissa menolak, namun Yavanna kembali mengerahkan kekuatannya sehingga mereka berdua berhasil memasuki portal tersebut.
Alissa dan Edwyn kompak berteriak setelah mereka masuk ke dalam portal, pasalnya saat mereka masuk ke dalam keduanya jatuh ke bawah dimana mereka tidak tahu akan berakhir dimana.
Setelah terjun ke bawah cukup lama akhirnya mereka mendarat di sebuah tumpukan jerami yang membuat sekujur tubuh mereka di penuhi oleh jerami tersebut. Alissa langsung melihat sekitar tempat yang asing, dia tidak tahu dimana dirinya saat ini berada sementara Edwyn terus di kejutkan dengan perubahan tempat yang berbeda-beda setiap dia berada disana.
“ Alissa?” Panggilan tersebut baru saja membuat Alissa menoleh dengan cepat.
“ Ayah.” Balas Alissa yang terkejut melihat sosok Ayahnya yang ternyata berada di tempat itu juga.