Berpisah Untuk Sementara

1420 Kata
Edwyn telah berhasil di lepaskan, sekarang dia bersembunyi di balik tubuh Alissa karena takut pada Nienna, sementara itu Fanwe menjelaskan kepada Nienna sekali lagi bahwa Edwyn bukanlah manusia seutuhnya sehingga dia tidak menjadi ancaman bagi mereka. “ Tunggu, jadi Edwyn bukan manusia.?” Alissa jelas terkejut mendengarnya dan dia baru saja tahu hal itu sekarang. Alissa melirik Edwyn yang tidak tahu harus bereaksi seperti apa, sementara Alissa baru menyadarinya sekarang mengapa dia bisa menjadi kuat di dekat Edwyn dan kenapa Edwyn bisa mendengar suara Erika waktu itu padahal dia bicara di dalam hati. “ Kita masih belum tahu pasti, tapi ayah dapat merasakan sesuatu yang berbeda dari Edwyn. Dia memiliki darah manusia dan juga darah lain, ayah bisa menebak bahwa dia bukan bagian dari ras yang ada di dunia ini.” Ujar Fanwe. “ Benar, dia terlihat sangat berbeda. Tapi bagaimana pun juga kita harus lebih waspada terhadapnya.” Lontar Nienna. “ Ah, aku sampai lupa. Kedatanganku kemari ingin menyampaikan sesuatu padamu, bisa kita mengobrol berdua sebentar.?” Sahut Nienna melirik Fanwe. “ Kalian berdua bisa mengobrol juga, ayah akan pergi bersama Nienna sebentar.” Ujar Fanwe mendapat balasan anggukan kepala dari Alissa. ** “ Ada apa Nienna.?” Tanya Fanwe ketika mereka sudah berada jauh dari Alissa dan Edwyn. “ Ini hal yang sangat penting, dank au harus mengetahuinya terlebih dahulu.” Ujar Nienna terdengar sangat serius. “ Tentang apa.?” “ Melkor di pindahkan ke langit ketujuh, dia berhasil mendapatkan perhatian dari yang mulia agung.” “ Apa yang sudah dia lakukan.?” “ Dia berhasil menemukan penyebab populasi makhluk di dunia ini yang menghilang secara misterius.” “ Dimana dia menemukannya.?” “ Terletak di desa yang bagian timur yang bernama Sabaody, kau tahu legenda pohon Alimilos itu? Ternyata pohon tersebut berada disana, dan sekarang pohon itu telah tiada dan menyebabkan portal menuju ke dunia manusia terbuka.” “ Jadi portal di Sabaody telah di tutup olehnya.?” Tanya Fanwe. “ Ada apa dengan nada bicaramu? Kau seperti sudah tahu tentang ini sebelumnya.?” Lirik Nienna curiga. “ Alissa dapat kembali ke dunia ini melalui portal yang ada di Sabaody, tapi aku tidak tahu soal pohon Alimilos terdapat disana dan telah menghilang.” Jawab Fanwe. “ Dia tidak ada hubungannya dengan menghilangnya pohon itu, yang terpenting saat ini kita tidak boleh membiarkan Melkor semakin menarik perhatian yang mulia agung.” “ Masih ada satu minggu lagi untukku berada di tempat ini, aku berjanji akan meluruskan semuanya dan memperbaiki kesalahan yang telah ku perbuat.” Ucap Fanwe sungguh-sungguh. Sesuatu muncul dari langit dan mendarat dengan cepat di hadapan mereka, Yavanna datang membawa pesan kepada Fanwe jika keberadaan Edwyn sudah di ketahui oleh Melkor. Dia harus segera di pulangkan ke dunia manusia jika sesuatu yang buruk tidak akan terjadi. “ Boleh aku minta tolong kepada kalian berdua.?” Pinta Fanwe di balas anggukan cepat dari Nienna dan Yavanna. ** Alissa dan Edwyn terkejut ketika Fanwe, Yavanna, dan Nienna datang menghampiri mereka. Tanpa basa basi Fanwe menyampaikan kepada Edwyn untuk segera kembali ke dunia manusia, dirinya mungkin akan mendapat masalah jika berada di dunia itu terlalu lama. Yavanna dan Nienna akan bertugas membawa Edwyn menuju portal menuju dunia manusia dengan akses yang mereka miliki, Fanwe saat ini tidak bisa keluar dari tempat itu sebelum masa hukumannya berakhir. “ Lalu bagaimana denganku.?” Tanya Alissa menatap mereka semua. “ Kau masih harus berada di sini, pelatihanmu belum selesai.” Jawab Fanwe. “ Tapi aku tidak bisa membiarkan Edwyn pergi seorang diri.” “ Ayah berjanji akan membawamu ke dunia manusia jika masa hukuman ayah berakhir, dalam satu minggu ini kau harus menguasai seluruh kekuatanmu. Biarkan Edwyn pulang terlebih dulu.” Jelas Fanwe perlahan membuat Alissa setuju dengan hal tersebut. “ Maafkan aku, kau harus kembali ke dunia manusia terlebih dulu. Aku akan menyusul jika latihanku disini sudah selesai.” Ujar Alissa sambil menggenggam kedua tangan Edwyn. “ Tidak apa-apa, aku akan selalu menunggumu kembali.” Jawab Edwyn dengan senyuman. Hari itu juga Edwyn akan di bawa pulang oleh Yavanna dan Nienna, melihat Edwyn yang akan segera meninggalkan tempat itu rasanya begitu menyedihkan. Sejak mereka bertemu ini adalah perpisahan yang menyakitkan, Alissa bahkan hampir menitihkan air mata menyaksikan Edwyn yang perlahan menghilang dari pandangannya. “ Kau baik-baik saja kan.?” Tanya Fanwe melirik Alissa. “ Kita lanjut latihan, aku tidak mau membuang-buang waktu.” Alissa berbalik menuju tempat latihan tanpa memperdulikan pertanyaan Fanwe barusan. ** Malam itu setelah Alissa dan Fanwe selesai latihan, terlihat Alissa yang mendekati danau Siberi sambil menatap pantulan cahaya rembulan di atas airnya yang berubah menjadi biru jika malam tiba. Alissa terus memikirkan Edwyn, dia bertanya-tanya apakah pria itu kembali dengan selamat? Terus jika dia kembali dengan selamat, apa yang sedang dia lakukan saat ini? Semua terasa hambar tanpa keberadaan Edwyn, sepenting itu sosok Edwyn untuknya padahal mereka belum saling mengenal cukup lama. “ Kau memikirkan Edwyn? “ Sahut Fanwe sukses membuat Alissa terkejut dan segera merubah ekspresi wajahnya. “ Tidak, aku hanya sedang memikirkan latihan kita besok.” Jawab Alissa berbohong. “ Ada sesuatu yang ingin ayah tanyakan padamu.” Fanwe terdengar mulai serius dan membuat Alissa penasaran dengan hal itu. Mereka berdua duduk bersebelahan di depan tepi danau Siberi, Fanwe terlihat menatap bulan yang bersinar sangat indah sedangkan Alissa justru memperhatikan sang ayah sambil menerka-nerka apa yang akan dia bahas mala mini. “ Dari semua yang telah kau ceritakan kepada ayah, dan semua yang menyangkut tentang desa Sabaody. Apa kau masih memiliki satu rahasia lagi yang belum kau ceritakan kepada ayah.?” Tanya Fanwe lirih. “ Aku tidak menyembunyikan apapun, semua sudah ku ceritakan pada ayah.” “ Ini tentang pohon Alimilos yang ada di hutan Sabaody, apa kau juga mengetahui soal pohon tersebut.?” Alissa terdiam, dia memang belum menceritakan tentang asal kekuatannya yang muncul setelah dia pergi ke hutan timur dan mendapatkan kekuatan dari pohon tersebut. Melihat ekspresi wajah Alissa yang berubah sudah membuat Fanwe mengetahuinya, dia tidak memaksa Alissa untuk menjelaskanya sebaliknya Fanwe meminta kepada Alissa untuk tidak memberitahu siapapun soal itu. “ Aku akan menceritakan semuanya kepadamu, tentang asal pohon itu da nasal kekuatan ku sekarang.” Ucap Alissa yang bagaimana pun juga harus memberitahu ayahnya soal ini. Setelah beberapa saat mendengar penjelasan Alissa, Fanwe hanya dapat terdiam mendengarnya. Tak heran jika putrinya yang sekarang memiliki kekuatan yang begitu hebat melebihi dirinya, semua berasal dari pohon terlarang itu. “ Pohon itu merupakan pohon kekuatan, konon katanya ketika valar terdahulu telah meninggal kekuatan mereka akan kembali pada pohon tersebut. Itu sebabnya banyak yang tidak tahu letak asli pohon tersebut, penduduk Sabaody telah lama menjaga pohon itu sebagai pohon terlarang yang tidak boleh di dekati, mereka tidak tahu pasti asal usul tentang pohon itu dan sejauh ini hanya beberapa valar saja yang tahu tentang pohon itu, aku tidak tahu siapa yang membimbingmu kesana dan bagaimana dia bisa mengambil seluruh kekuatan pohon itu sampai membuatnya menghilang secara misterius.” “ Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi, tapi firasat ku mengatakan sosok yang memandu ku untuk pergi ke pohon itu adalah sosok yang telah membuat kekacauan dimana-mana. Dia adalah dalang di baling hilangnya makhluk di dunia ini, dan dia juga yang telah menyebabkan banyak para Elf di jadikan sebagai objek penelitian mereka.” “ Kau tidak pernah menceritakan soal itu? Apa benar banyak Elf yang menjadi objek penelitian mereka.?” “ Mereka dari ras Moriquendi, sebagaian dari mereka sudah banyak yang mati dan sebagian menjadi manusia. Aku ingin menyelamatkan mereka juga, mereka tidak bisa hidup di dunia manusia terlalu lama ayah.” “ Tapi Alissa, dunia ini sudah lama mengusir ras Moriquendi. Mereka telah banyak berbuat dosa di masa lalu, dan bumi manusia adalah salah satu tempat untuk mereka menebus dosa.” “ Mereka tersiksa ayah, mereka butuh pertolongan. Bagaimana pun juga dunia ini adalah tanah kelahiran para leluhur mereka, ayah harus membantuku membawa mereka ke dunia ini kembali.” “ Tidak semudah itu nak, akan banyak masalah yang terjadi jika mereka di kembalikan ke dunia ini.” “ Lalu ayah akan membiarkan mereka mati? Akan semakin banyak dari ras mereka yang mati jika di biarkan tetap seperti itu.” “ Ayah tidak bisa membantumu soal itu, tugasmu hanya menyelematkan makhluk yang telah di culik dari dunia ini. Bukan untuk membawa ras Moriquendi ke dunia ini lagi.” “ Tapi ayah.” “ Alissa cukup, ayah tidak ingin mendengar kau membahas soal ini lagi.” Fanwe pun beranjak dari tempatnya meninggalkan Alissa yang hanya dapat menatap kepergiannya dengan tatapan sendu, bagaimana dia bisa menyelamatkan ras itu jika sang ayah saja tidak mendukungnya sama sekali.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN