Saatnya kembali

1264 Kata
Satu minggu telah berlalu, Alissa sudah cukup menguasai kekuatannya begitu pun dengan kekuatan baru yang telah di ajarkan oleh ayahnya. Sekarang adalah waktu untuknya kembali ke dunia manusia, begitu pun dengan Fanwe yang akan meninggalkan tempat itu dan kembali ke Valinor. “ Sebelum kita pergi, ayah ingin kau membuat cloning untuk mengirimnya ke Sandora.” “ Tapi ibu bisa tahu soal itu.” “ Kau tenang saja, ayah akan memberikan sihir kepadanya sehingga ibumu tidak akan curiga akan hal tersebut.” “ Apa ayah yakin ini tidak apa-apa.?” “ Ibumu sangat khawatir tentang dirimu, dia harus melihat keadaanmu baik-baik saja untuk itu kita harus mengirimkan cloning dirimu ke Sandora.” Alissa pun menuruti ucapan sang ayah, dia membuat satu cloning untuk di kirim ke Sandora. Dengan kekuatan yang di miliki oleh Fanwe, dia membuat cloning tersebut menyerupai wujud asli Alissa baik dari fisik maupun jiwanya. “ Dengan begini ibumu tidak akan tahu jika kau pergi ke dunia manusia untuk yang kedua kalinya.” Gumam Fanwe di balas anggukan pelan dari Alissa. ** Satu kerajaan di buat heboh dengan kemunculan sosok besar yang terbang dari langit, seekor kuda dengan sayap indahnya memberi sinyal bahwa dia hendak mendarat. Beberapa perajurit istana yang melihatnya pun mempersilahkan kuda putih tersebut untuk mendarat dengan sempurna, kemudian sosok gadis di atas punggungnya menarik perhatian semua prajurit yang melihatnya. “ Tuan putri Alissa.” Mereka dengan kompak menundukkan kepala menyambut kedatangan Alissa yang telah menghilang sangat lama. “ Dimana ibuku.?” Tanya Alissa setelah ia turun dari atas punggung kuda tersebut. “ Yang mulia sedang berada di kamarnya, beliau sangat terpukul dengan kehilangan anda tuan putri.” Jawab salah satu prajurit. “ Antarkan aku kepadanya.” Titah Alissa kemudian. Satu persatu pintu besar berwana emas itu terbuka sampai dimana mereka tiba di salah satu pintu terakhir menuju tempat istirahat sang ratu, satu ketukan pintu membuat suara sang pemilik kamar menyahut hingga akhirnya pintu di buka dan Alissa pun masuk ke dalam sambil berseru yang membuat Winola beranjak dengan sangat gembira. “ Alissa apa itu benar kamu sayang.?” “ Iya bu, ini aku Alissa. Aku telah kembali, maafkan aku karena telah membuatmu khawatir.” Winola memeluk Alissa dengan penuh haru, dia memeluknya sangat erat seakan tak mau berpisah dari putrinya lagi. Cukup lama mereka saling berpelukan hingga akhirnya Winola melepaskan pelukan itu dan menatap wajah Alissa dengan lekat. “ Kau dari mana saja? ibu sangat mengkhawatirkanmu.” “ Maafkan aku bu, aku hanya pergi berpetualang. Di perjalanan pulang aku bertemu dengan Valar bumi sehingga dia yang membantuku pulang ke tempat ini.” Jelas Alissa kemudian. “ Yavanna yang telah membantumu kemari.?” “ Iya bu.” “ Apa kau sudah menemui ayahmu juga? Dia pun sangat khawatir dengan keadaanmu kemarin.” “ Aku sudah bertemu dengannya, dan aku tahu kalau ayah dan ibu mendapat hukuman karena perbuatanku. Sekali lagi aku minta maaf, aku berjanji tidak akan merepotkan kalian berdua lagi.” Winola kembali memeluknya, sekali saja rasanya tidak cukup untuk melepas kerinduan yang selama ini ia tahan. Bisa merasakan hangat tubuh Alissa dan mendengar suaranya lagi sudah membuat Winola sangat senang sampai ingin menangis. ** Sementara itu di tempat lain, Alissa yang asli bersama Fanwe telah berada di Valinor. Untuk dapat menuju portal dunia manusia, mereka akan mengambil akses pintu kemana saja yang ada di kediaman Fanwe untuk membawa mereka menuju hutan timur atau lebih tepatnya di Sabaody. “ Apa kau sudah siap.?” Tanya Fanwe. “ Aku sudah siap.” Balas Alissa mantap. Alissa dan Fanwe akhirnya melewati pintu itu menuju Sabaody, mereka muncul tepat di lokasi pohon itu pernah ada. Ini pertama kalinya Fanwe melihat lokasi pohoh itu, ada perasaan aneh yang masih dapat dia rasakan dari bekas menghilangnya pohon tersebut. “ Alissa.” Suara itu sukses membuat Alissa dan Fanwe menoleh. “ Erika.?” Dan Alissa langsung berlari memeluk Erika. “ Aku senang bisa melihatmu lagi, mendengar kabarmu yang harus berpisah dari jenderal Aron sempat membuatku sangat khawatir.” Ucap Erika setelah ia melepaskan pelukannya. “ Aku baik-baik saja, aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi.” Balasnya dengan senyuman. “ Tapi dimana Edwyn? Dan dia siapa.?” Tanya Erika melirik Fanwe yang masih berdiri di belakang Alissa. “ Edwyn harus segera kembali ke dunia manusia waktu itu, sedangkan dia adalah ayahku.” Jawab Alissa lirih. Erika langsung menunduk panik ketika mengetahui bahwa yang ada di hadapannya saat ini adalah Valar hutan dan lautan, ini pertama kalinya dia bertemu Valar sehingga dia tidak tahu apa-apa. “ Bagaimana dengan kekuatanmu? Apa kau sudah berhasil mendapatkannya kembali.?” Tanya Erika. Tanpa menjawabnya dengan kata-kata, Alissa langsung memperlihatkan kekutannya yang telah kembali di hadapan Erika. Melihat hal itu jelas membuat Erika merasa senang, dan itu sudah menjawab alasan Alissa berada di tempat ini adalah untuk kembali ke dunia manusia. “ Beberapa hari yang lalu, aku mendengar kabar bahwa salah satu Valar datang dan menutup portal yang terbuka. Sekarang portal itu di jaga ketat oleh beberapa makhluk besar bernama Troll, ku rasa mereka tidak akan dengan mudah membiarkanmu lewat.” Jelas Erika. “ Aku memiliki Valar Hutan dan Lautan bersamaku, dia pasti akan membantuku agar aku bisa lewat.” Balas Alissa sambil tersenyum puas. “ Aku juga ingin ikut bersamamu, aku masih ingin pergi menyelamatkan mereka.” Pinta Erika. “ Kau tidak boleh ikut, tetaplah disini dan berikan informasi tentang portal yang ada di hutan ini kepadaku.” Sahut Fanwe. “ Apa kau yakin bisa mengatasinya sendirian.?” Tanya Erika. “ Aku bisa, kau tenang saja.” Balas Alissa penuh percaya diri. “ Kita pergi sekarang.” Sahut Fanwe kemudian Alissa dan Erika harus berpisah saat itu juga. Setelah mereka berpisah akhirnya Fanwe mengerahkan kekuatannya dalam menguasai seluruh hutan dan makhluk yang hidup di hutan tersebut, semuanya akan tunduk dan patuh jika Fanwe sudah menginjakkan kaki di hutan dan seperti yang di harapkan semua makhluk hidup mendengarkan perintah Fanwe untuk mengelabui para Troll yang berjaga di portal menuju dunia manusia. “ Ini adalah kekuatan ayah yang jauh lebih hebat dari pada yang kau perlihatkan padaku selama latihan kemarin.” Ucap Alissa. “ Ini baru setengah kekuatan ayah, kau belum melihat ayah menguasai lautan.” “ Aku sangat ingin melihatnya, setelah urusanku selesai di dunia manusia tolong perlihatkan aku yah.” “ Ayah pasti akan memperlihatkannya padamu.” Fanwe berhasil mengelabui para Troll itu untuk menyingkir dari lokasi portal, mereka pun bergerak dengan cepat menuju portal sebelum mereka kembali. Dengan kekuatan yang di miliki oleh Fanwe, dia membuka pintu itu dengan sangat mudah. “ Dengar pesan ayah, jangan gegabah dalam mengambil tindakan. Capai tujuanmu tanpa harus melibatkan banyak orang, jangan membuat keributan atau sampai membunuh manusia tak berdosa.” “ Aku mengerti, ayah jangan khawatir soal itu.” Jawab Alissa dengan penuh percaya diri. “ Biarkan ayah memberikan kalung ini kepadamu.” Fanwe memasangkan kalung tersebut di leher Alissa. “ Kalung apa ini.?” Tanya Alissa penasaran. “ Ini adalah kalung pelindung, jika kau dalam bahaya kalung ini akan dengan sendirinya melindungimu dari apapun.” Ungkap Fanwe. “ Terima kasih ayah, kau adalah yang terbaik.” Ucap Alissa sambil memeluk Fanwe. “ Jaga dirimu baik-baik, ayah mencintaimu.” Balas Fanwe. “ Sampai jumpa lagi.” Fanwe menatap kepergian putrinya melalui portal dua dunia tersebut, meskipun berat melepaskannya seorang diri tanpa penjagaan namun di samping itu juga dia tidak bisa berbuat banyak. Akan ada resiko yang harus di tanggung, dia tidak boleh gegabah dan harus tetap berada di jalan yang seharunya dia lakukan. Fanwe kemudian menoleh dan mendapati para Troll itu sudah berdiri di depannya, sebelum pergi dia memberikan sihir kepada mereka untuk tidak memberitahu siapapun atas apa yang telah mereka lihat barusan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN