Satu minggu sebelumnya..
Dua wanita cantik itu telah berhasil membawa Edwyn menuju portal dua dunia, keduanya siap melepas Edwyn untuk segera kembali ke dunianya. Sebelum pergi terlihat Edwyn yang menoleh dan menatap mereka berdua secara bergantian.
“ Terima kasih karena telah mengantarku sampai sini.” Ucap Edwyn dengan senyum khasnya.
“ Berhati-hatilah saat memasuki portal ini, jangan pernah menoleh ke belakang dan tetap berjalan sampai kau menemukan pintu keluar.” Ujar Yavanna.
“ Aku sudah pernah melewatinya jadi aku tahu apa yang harus ku lakukan.” Jawabnya dengan percaya diri.
“ Cepatlah masuk, kau tidak boleh berada disini begitu lama.” Sahut Nienna.
“ Tolong sampaikan pesanku pada Alissa, aku akan menunggunya di dunia manusia.” Ucap Edwyn sebelum akhirnya masuk ke dalam portal.
Nienna dan Yavanna masih berdiri menatap portal itu hingga cahayanya menghilang, setelah itu mereka berdua menoleh secara bersamaan. Seluruh raksasa yang berjaga di portal kembali di bangunkan, kemudian mereka menghilang sebelum para raksasa itu membuka kedua matanya.
Sementara itu Edwyn yang saat ini sedang menjelajahi portal merasa ada yang aneh dengan tempat tersebut, berbeda dengan portal yang dia lewati ketika baru pertama kali pergi. Portal kali ini terasa sangat lembab dan gelap, untungnya dia di beri penerangan berupa hewan yang menyerupai jamur oleh Yavanna sehingga dia bisa melihat jalanan.
Suara yang aneh berasal dari belakang tubuhnya membuat Edwyn seketika bergidik, dia ingat untuk tidak menoleh ke belakang seperti apa kata Yavanna dan Nienna.
Suara aneh itu semakin terdengar dan terasa dekat darinya, Edwyn yang ketakutan akhirnya menoleh untuk melihat apa yang ada di belakangnya. Setelah Edwyn menoleh dia di buat terkejut dengan kemunculan sosok monster yang aneh, monster itu menatap Edwyn dan membuat pria itu berlari sekuat tenaga menghindari kejarannya.
Jalanan yang dia lewati terasa sangat licin sampai membuatnya terpeleset, Edwyn segera bangkit dari sana dan melanjutkan pelariannya dari monster tersebut. Melihat ada cahaya yang terlihat di ujung sana sekilas membuatnya merasa senang, dan Edwyn pun berhasil melewatinya hingga membuat portal tertutup sebelum monster itu keluar dari sana.
Awalnya Edwyn merasa puas karena telah selamat dari kejaran monster tersebut, namun ketika ia sadar sepenuhnya dan melihat sekitar tempat yang dia pijaki saat ini sontak membuat Edwyn bertanya-tanya.
“ Dimana ini.?”
Edwyn menemukan tempat yang berbeda dari bukit Hasselbrack, dan dia melihat suasana hutan yang jelas bukan seperti yang ada di dunia manusia. Edwyn sedikit berjalan hingga menemukan sebuah tebing, dari atas sana dia menemukan peradaban yang jelas bukanlah dunia manusia tempatnya berasal.
“ Aku dimana.???” Teriaknya sangat frustasi.
Teriakan Edwyn barusan mengundang kedatangan sosok aneh yang seketika membuatnya ketakutan, dia bersembunyi di balik pohon saat beberapa makhluk yang menggunakan topeng muncul dan mengegelinginya.
“ Alissa, selamatkan aku.” Benaknya sambil menutup mata dan memegang erat batang pohon yang ada di depannya.
Sosok makhluk aneh itu kemudian menarik Edwyn dengan paksa, dia sudah berteriak meminta pertolongan namun apa daya dia tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkan dirinya di bawa paksa oleh makhluk itu menuju suatu tempat yang tidak di ketahui.
**
Siapapun pastinya akan sangat ketakutan saat di bawa oleh beberapa makhluk misterius kemudian di masukkan kedalam sebuah kurungan, meskipun hanya terbuat dari kayu namun sangat kuat yang membuat Edwyn bahkan tidak bisa merusaknya sama sekali.
“ Sebenarnya dimana aku sekarang? Kenapa mereka terlihat seperti manusia hanya saja penampilan mereka sedikit kuno dengan pakaian yang aneh dan topeng yang melekat di wajah mereka.?” Benak Edwyn menganalisa keberadaan dan mereka yang masih mengelilinginya.
Tiba-tiba semua makhluk itu menundukkan tubuh mereka ketika mereka kedatangan sosok wanita yang sangat cantik dengan rambut berwarna coklat tua, wanita itu persis terlihat seperti manusia dan bukan Elf seperti Yavanna ataupun Nienna.
“ Bagaimana caranya seorang manusia bisa sampai ke Alinor.?” Ucap wanita itu yang kini sudah berdiri di hadapan Edwyn.
“ Kau bisa berbahasa manusia.?” Tanya Edwyn dengan wajah bingungnya.
“ Melihat dari pakaianmu sepertinya kau baru saja datang dari dunia para Elf. Sekarang aku tanya sekali lagi, apa yang membawamu ke tempat ini.?” Tanya Wanita itu sekali lagi setelah dia selesai mengamati Edwyn baik-baik.
“ Katakan padaku terlebih dulu dimana aku sekarang, baru aku akan memberitahumu bagaimana aku bisa datang ke tempat ini.” Ujar Edwyn.
“ Kami yang ada di hadapanmu saat ini adalah Allure ( Manusia Spesial ) yang hidup di antara dua dunia yang di sebut Alinor. Manusia biasa sepertimu takkan mudah masuk ke tempat ini kecuali kau adalah bagian dari kami.” Jawab wanita itu.
Edwyn tidak tahu kalau ada dunia lain selain dunia para Elf, dan mereka yang berada di dunia ini bisa berbahasa manusia dan wujudnya pun hampir menyerupai manusia pada umumnya. Alhasil Edwyn juga harus menceritakan bagaiamana dirinya bisa datang kepada wanita itu, dia hanya menceritakan bahwa dirinya tiba-tiba berakhir di tempat ini dan bukan alasan dia berada di dunia para Elf.
“ Siapa namamu.?” Tanya wanita itu sekali lagi.
“ Namaku adalah Edwyn Karl.” Jawabnya pelan.
“ Karl? Kau adalah putranya.?”
“ Tunggu, aku tidak tahu apa yang kau katakan, tapi ayahku bernama Altier Karl dan dia hanya seorang manusia biasa.”
“ Kami mengenal ayahmu, maafkan kami karena tidak tahu soal ini.” Ujar wanita itu kemudian.
Edwyn terbengong mendengar serta melihat mereka yang semuanya langsung terkejut setelah mendengar nama Karl di sebut, terlebih wanita itu yang sekarang memasang ekspresi yang berbeda dari sebelumnya.
“ Lepaskan dia sekarang juga.” Titah wanita itu sontak membuat mereka bergerak untuk membebaskan Edwyn.
Edwyn di buat terkejut sekaligus heran dengan sikap mereka, terlebih lagi mereka langsung berubah sangat baik. Mereka menyiapkan tempat yang nyaman untuk Edwyn bahkan menghidangkan makanan yang lezat di hadapannya.
“ Silahkan menikmati makananmu, beristirahatlah jika semuanya sudah selesai. Kita akan melanjutkan pembicaraan kita nanti.” Ungkap wanita itu dan segera memberikan ruang untuk Edwyn sendirian.
Edwyn masih melongo melihat semua ini, namun rasa lapar yang ia rasakan sekarang membuatnya harus segera mengeksekusi makanan yang ada di depannya, dia belum pernah di sajikan begitu banyak makanan seperti ini sebelumnya.
**
Malam sudah datang menghampiri ketika Edwyn masih tertidur, dia tertidur sangat pulas di atas tempat tidur yang empuk setelah kemarin dirinya harus tidur di atas lantai yang keras dan hanya berlapis selembar kain dengan alasan untuk membuat tubuhnya terbiasa dengan keadaan yang seperti itu.
Edwyn mendengar suara yang mengganggunya beberapa saat kemudian hingga membuat dirinya terbangun, dia melihat suasana kamar yang asing dan sadar bahwa dirinya berada di suatu tempat bernama Alinor.
“ Bagaimana mungkin ada dunia di antara dua dunia? Ku pikir bumi itu bulat, masih banyak sesuatu yang tidak bisa ku pahami dengan baik.” Ungkapnya sambil menguap lebar.
“ Kau sudah bangun.” Mendengar suara itu seketika membuat Edwyn terkejut sebab dia tidak tahu kapan wanita itu berdiri disana.
“ Kau membuatku terkejut.” Gumam Edwyn sambil mengelus d**a.
“ Apa kau sudah cukup beristirahat.?” Tanya wanita itu mengambil tempat di depan Edwyn.
“ Hmm, aku sudah merasa jauh lebih baik sekarang.” Jawabnya santai.
“ Senang jika kau merasa nyaman di tempat ini.”
“ Boleh aku mengetahui namamu.?” Tanya Edwyn kemudian.
“ Namaku Joana dan aku adalah Ratu di Alinor, sekaligus pemimpin dari para Allure.”
“ Aku masih tidak mengerti dengan kalian, lalu ada apa dengan ayahku? Kenapa setelah kalian mendengar namanya, kalian langsung bersikap baik padaku.?”
Joana tersenyum simpul sambil menatap Edwyn dengan tatapan yang sulit di mengerti, Joana pun menceritakan semuanya kepada Edwyn tentang identitas sebenarnya Allure dan siapa ayah Edwyn sebenarnya.
**
Sekitar 1800 tahun yang lalu banyak ras yang tercipta di bumi, da nada tiga ras yang terkenal dengan keunikan serta kekuatan mereka masing-masing. Yang pertama adalah ras Elf, mereka terkenal dengan kekuatan sihir. Kemudian ras Allure yang merupakan manusia spesial dimana mereka memiliki usia yang panjang dan memiliki pertahan kuat untuk tubuh mereka. Dan terakhir adalah manusia, mereka tidak memiliki kekuatan namun kepintaran yang dapat membuat strategi yang baik serta terkenal pemberani atas hak yang mereka miliki.
Suatu ketika sebuah pertempuran yang sangat hebat terjadi yang melibatkan banyak ras, di antaranya adalah ras Elf, Allure, dan Manusia. Untuk menguasai dunia mereka berbuat kekacauan dengan membentuk pasukan kuat, banyak korban yang berjatuhan dari peperangan ini yang membuat Valar kemudian ikut turun tangan dalam hal tersebut.
Sepuluh Valar datang mendamaikan mereka namun berakhir pada pertempuran yang sangat dahsyat yang bahkan Valar sendiri tidak bisa mengatasinya, hal ini sampai membuat valar tertinggi turun tangan dan memanggil pemimpin dari para ras untuk menemuinya di Valinor.
Pemimpin para Elf adalah Winola, sedangkan Allure pemimpin Allure adalah Altier Karl, dan yang terakhir adalah pemimpin dari manusia yaitu Hernandes. Mereka semua di panggil untuk mengakhiri perang, namun bangsa manusia menolak untuk mengakhirinya sebelum mereka memenangkan hak mereka atas tanah yang telah di curi oleh bangsa Elf.
Sementara bangsa Allure juga menuntut atas serangan para Troll yang selalu merusak perumahan warga dan menyakiti mereka yang tidak bersalah, semua tuduhan di jatuhkan pada ras Elf yang membuat Winola saat itu tidak terima sebab dia juga membutuhkan keadailan untuk rakyatnya.
Akhirnya Manwe memutuskan akan membagi tempat kekuasaan mereka menjadi tiga bagian, dan saat itulah di ciptakannya tiga dunia yang akan di huni oleh ras Elf, Allure, dan juga manusia.
Perjanjian di buat agar mereka tidak lagi saling menyakiti, keputusan tersebut akhirnya di terima oleh ketiga pihak terkait dan mereka berjanji tidak akan berurusan satu sama lain lagi setelah ini.
Beberapa tahun setelah semua selesai di tangani oleh Valar Agung, akhirnya ketiga ras itu hidup dalam ketenangan tanpa adanya perseteruan yang terjadi. Dunia para Allure di namakan sebagai Alinor oleh Altier, dimana mereka akan hidup damai disana mulai saat ini.
“ Kita harus berpisah, jaga dirimu baik-baik.” Ucap Altier pada seorang wanita cantik yang saat ini sedang mengandung anaknya.
“ Kau tenang saja, aku pasti akan menjaga diri dengan baik.” Ucap wanita itu tersenyum simpul.
Altier memang saat itu sudah mengenal wanita yang menjadi istrinya sejak lama, setelah beberapa tahun perang berakhir dan semuanya kembali damai. Dirinya tanpa sengaja mengenal seorang manusia yang saat ini mengandung anaknya, karena mereka dari dua ras yang berbeda mereka harus kembali ke tempat asal masing-masing.
Wanita yang di bawa oleh kedua orang tuanya yang juga seorang manusia itu perlahan pergi meninggalkan Altier, terlihat di raut wajahnya bahwa dia tidak bisa melihat wanita yang dia cintai pergi dari dekapannya namun semua ini harus terjadi agar mereka tidak melanggar perjanjian antara tiga ras yang telah menyepakati persetujuan sejak lama.
Suara teriakan yang terdengar tak asing membuat Altier menoleh dengan terkejut, dia mengenali suara itu berasal dari suara Leona. Tanpa menunggu waktu lama dia pun berlari mengejar suara itu, nafasnya mulai berburu dan ia mulai takut sesuatu terjadi kepada Leona dan kedua orang tuanya.
Ketika Altier tiba disana dia melihat sosok pria dengan jubah hitam yang menutup sebagian kepalanya, dia menodongkan senjata ke arah Leona yang saat ini terbaring kesakitan di tanah.
Altier yang marah akhirnya menyerang sosok tersebut, mereka sempat bertarung sementara Altier tidak fokus dengan pertarungannya karena harus melindungi Leona dan kedua orang tuanya.
Pertarungan sengit antar keduanya berlangsung cukup lama, Altier hampir kewalahan melawannya sampai dimana mereka pun sama-sama jatuh dengan luka yang mereka dapatkan dari pertempuran tersebut.
Altier mengira dirinya sudah menang melawan sosok itu, namun ketika dia hendak berjalan mendekati sosok itu dan mengecek wajahnya tiba-tiba saja sebuah tusukan menghunus jantungnya yang membuat Altier tak bisa bergerak lagi.
Sosok misterius itu menjatuhkan tubuhnya ke tanah, dan ketika dia hendak menyerang Leona tiba-tiba saja pasukan dari Altier datang yang membuat sosok itu melarikan diri dengan cepat.
“ Tuan Altier.”
Mereka berseru memanggil Altier yang mulai dalam keadaan sekarat, Leona kemudian bangkit menghampirinya sambil menangis. Altier memandang wajah Leona yang tetap terlihat cantik meskipun sedang menangis.
“ Maafkan aku karena harus pergi sebelum anak kita lahir.”
“ Jangan bicara seperti itu, kau pasti bisa hidup.”
“ Aku tidak bisa, energiku mulai berkurang.., aku sangat mencintaimu, maafkan aku.” Tangan Altier yang sebelumnya sempat membelai lembut wajah Leona mendadak jatuh dan sekarang jantungnya berhenti berdetak.
Kepergian Altier menyimpan luka terdalam bagi ras Allure, Altier adalah pemimpin hebat mereka yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Dan dendam baru pun muncul terhadap pembunuh Altier yang diketahui adalah dari salah satu ras Elf.