Sebuah pelabuhan yang terdapat jauh dari pasar gelap berada menjadi persinggahan pertama Alissa dan Edwyn mengikuti mereka yang membawa gadis elf itu, sebuah mobil besar membawanya menuju dermaga untuk segera di pindahkan ke atas kapal.
“ Benda apa yang mengapung di atas air itu.?” Tanya Alissa yang salah fokus pada sebuah kapal besar di depan mereka.
“ Itu di sebut kapal, jika di udara ada pesawat maka di laut ada kapal.” Jawab Edwyn lirih.
“ Kemana mereka akan membawanya.?”
“ Entahlah, yang pastinya bisa saja meninggalkan kota ini.”
Dari penglihatan mereka berdua, beberapa orang yang keluar dari dalam mobil mulai membawa gadis itu keluar dari box mobil dan mendorongnya naik ke atas kapal. Alissa dan Edwyn segera berlari secepat mungkin agar mereka bisa naik ke atas kapal tersebut.
Setelah mencoba untuk diam-diam naik ke atas kapal, mereka pun berhasil dan segera bersembunyi sampai kapal itu bergerak meninggalkan dermaga. Alissa dan Edwyn bersembunyi di dalam sebuah ruang ganti petugas kebersihan.
“ Kita bisa gunakan pakaian ini untuk menyamar.” Ujar Edwyn yang langsung mendapatkan ide tentang hal itu.
“ Kau bisa memakainya duluan, aku akan menoleh.” Lanjut Edwyn segera memutar tubuhnya agar Alissa dapat memakai pakaian itu dengan nyaman.
Setelah Alissa selesai, tiba saatnya Edwyn yang mengganti pakaiannya. Tak menunggu waktu lama hingga akhirnya mereka selesai, dan sekarang tugas mereka adalah menyamar sebagai petugas kebersihan sambil mencari cara untuk dapat ke tempat gadis elf itu berada.
“ Kalian yang disana.” Sahut seseorang sukses membuat Alissa dan Edwyn terkejut.
“ Siap pak.” Balas Edwyn setelah memberanikan untuk memutar badannya.
“ Apa yang kalian lakukan? Cepat bersihkan deck utama sekarang juga.!!!”
“ Baik pak.” Jawabnya tegas dan pria itu meninggalkan mereka tanpa rasa curiga.
“ Ayo pergi ke deck utama.” Ajak Edwyn.
“ Jadi kita harus menuruti perintahnya.?” Alissa tampak tak terima untuk melakukannya.
“ Semua demi penyamaran kita tetap aman, setelah dari deck utama kita bisa mencari ruangan gadis itu berada.” Ucap Edwyn kemudian.
Alissa kembali percaya pada Edwyn, mereka berdua segera menuju deck utama meskipun tidak tahu ke arah mana deck utama itu berada. Deck utama biasanya berada di paling atas, sementara mereka berada di lantai ketiga di kapal besar itu.
**
Saat ini Alissa dan Edwyn menjalankan penyamaran mereka dengan sangat baik, meskipun lelah karena telah membersihkan satu deck utama yang terbilang cukup luas tapi mereka senang sebab mereka mendapatkan informasi mengenai ruangan gadis elf itu berada.
Dari informasi yang di dengarkan oleh Alissa, kapal itu akan membawa mereka ke benua Amerika Selatan atau lebih tepatnya menuju Brasil. Seorang pria kaya yang telah membeli gadis elf itu berada disana, tak hanya itu saja dia juga mendapatkan informasi bahwa semua makhluk itu di temukan di sebuah hutan yang berada di Jerman yang kemudian di bawa ke Las Vegas untuk di perjual belikan di pasar gelap kota tersebut.
Setelah mendengar semua itu, Alissa merasa sangat marah dan ingin segera memusnahkan pasar gelap itu. Alissa sangat berharap kekuatannya kembali secepat mungkin, jika hal itu terjadi dia tidak akan menunggu lagi untuk menyelesaikan semua ini.
“ Alissa, kita bisa pergi sekarang.” Sahut Edwyn seketika membuatnya tersadar.
Kini Alissa dan Edwyn sudah dapat pergi menuju ruangan tempat gadis elf itu berada, mereka bisa melewati beberapa penjaga dengan aman dengan alasan ingin membersihkan bagian lain.
Mereka yang tak menaruh rasa curiga sama sekali kepada keduanya dengan mudah tiba di ruangan yang di maksud, terdapat tulisan di larang masuk bagi yang tidak berkepentingan namun mereka tetap membukanya dan bergegas masuk ke dalam.
Melihat suasana di dalam yang gelap dan dingin sontak membuat keduanya ikut merasakan ketakutan yang di rasakan oleh gadis elf itu, begitu banyak box dan kurungan yang di tutup oleh kain yang membuat mereka juga penasaran dengan isinya.
Alissa tak sengaja membuka penutup kain di sampingnya dan melihat ke dalam isi kurungan itu dimana ada seekor hewan berbulu aneh sedang tertidur, dia merasa tidak asing dengan hewan tersebut dan merasa seperti pernah melihatnya sebelumnya.
“ Alissa, lihat.” Sahut Edwyn membuat gadis itu segera meninggalkannya dan menghampiri Edwyn untuk melihat apa yang di panggil oleh pria itu.
Alissa di buat terkejut dengan apa yang mereka lihat saat ini, hewan besar yang menyerupai Aerox juga ada disana dan setelah sadar Alissa pun membuka semua penutup kurungan dan melihat semua makhluk itu sedang tertidur dan mereka semua adalah makhluk dari dunia Alissa berasal.
“ Dari mana mereka mendapatkan semua makhluk ini.?” Tanya Alissa yang tak habis pikir,
“ Pintu itu terbuka, dan semua manusia datang menculik kami semua.” Suara itu membuat Alissa dan Edwyn menoleh kea rah belakang dimana masih ada satu penutup yang belum di buka.
Edwyn segera membukanya dan ternyata itu adalah gadis elf yang mereka cari, Alissa terkejut melihat gadis itu hingga kedua mata mereka saling menatap satu sama lain. Alissa tahu kalau gadis itu memang elf tapi bukan dari ras yang sama.
“ Kau dari ras apa? Aku belum pernah melihat yang sepertimu.” Tanya Alissa.
“ Aku salah satu ras Eldar yang masih hidup.” Jawabnya sontak membuat Alissa teringat dengan sejarah kelam ras Eldar.
“ Kau sendiri dari ras Qalaquendi kan.?” Tebaknya di balas anggukan pelan dari Alissa.
Edwyn tidak mengerti apa permasalahan yang di alami oleh dua ras itu di masa lalu, melihat bagaimana Alissa menunduk seperi orang yang bersalah dan melihat gadis elf itu melakukan yang sama membuatnya berpikir jika masalah itu tidak seharusnya di ungkit sekarang.
“ Sebaiknya kita lepaskan dia dulu.” Sahut Edwyn berusaha membuka kunci dari kurungan gadis itu.
“ Percuma saja, ini tidak bisa di buka dengan mudah. Kalian harus menemukan kuncinya dulu, seorang pria tinggi dengan tato naga di lengannya memegang semua kunci kurungan yang ada di sini.” Jelas gadis itu.
“ Aku akan mencarinya, kau tetap disini bersamanya dan jangan kemana-mana.” Ucap Edwyn di balas anggukan pelan dari Alissa.
Setelah Edwyn pergi suasana di tempat itu kembali berubah, ada rasa canggung yang mereka alami meskipun ini adalah pertemuan pertama mereka.
“ Aku minta maaf atas nama ras Qalaquendi.” Ucap Alissa lirih.
“ Itu hanya sejarah dulu, aku tahu kalau semua itu hanya kesalahpahaman.” Balasnya pelan.
“ Kenalkan, namaku Alissa Freeda.”
“ Freeda? Kau putri dari ratu Winola.?”
“ Benar, maaf kalau penampilanku tidak menggambarkan sosok ibuku.”
“ Aku Erika, dan aku mengenal ibumu sebab selama ini dia selalu membantu kami dengan mengirimkan bahan makanan dan pakaian yang bagus ke tempat kami tinggal.” Ujar Erika.
“ Maaf, aku tidak tahu soal itu.” Gumam Alissa.
“ Tidak, tunggu. Kenapa kau berada di dunia manusia.? “ Tanya Erika penasaran.
Alissa kemudian menjelaskan tujuannya datang ke dunia manusia kepada Erika tanpa ada yang dia tutupi, mendengar hal itu sontak membuat Erika merasa setuju padanya jika dia ingin menyelamatkan teman-temannya dari sosok jahat itu.
“ Bagaimana denganmu? Bagaimana kau bisa berada di dunia manusia.?” Tanya Alissa melirik Erika yang terlihat diam dengan sorot mata yang sendu.