Informasi Penting

1876 Kata
Pagi hari cahaya matahari belum masuk menerangi Alinor, namun terlihat seorang pria yang sudah terbangun terlebih dulu dan berjalan menuju sebuah tenda yang berada di dekat hutan. Langkahnya terhenti setelah melihat seekor makhluk raksasa yang sedang tertidur, namun kedua matanya tiba-tiba terbuka dan keduanya saling melihat satu sama lain. Pria itu terdiam di tempatnya dengan ekspresi yang tak bisa di gambarkan oleh kata-kata, seluruh tubuhnya bergetar hebat dan dirinya merasa pusing yang kemudian terjatuh ke tanah. “ Hilangkan sihir yang mengikatnya.” “ Lepaskan dia dari belenggu penderitaan.” “ Musnahkan hawa jahat yang melekat di tubuhnya.” “ Kembalikan dia seperti sediakala.” Suara itu terdengar sangat jelas dan semakin jelas, dia menutup kedua telinga sambil berteriak menahan rasa sakit yang tertusuk di dalam dadanya. Rasa sakit itu berlangsung cukup lama, hingga seseorang datang menyentuh pundaknya dan membuat pria itu tersadar sepenuhnya. “ Kau baik-baik saja.?” Marco menoleh dan mendapati sosok Alissa yang menatapnya khawatir, saat itu juga ingatannya kembali dan semua kejadian yang dulu pernah di alaminya bersama Alissa dan Edwyn di dunia manusia pun ikut kembali. “ Aku ingat sekarang, kau adalah Alissa si gadis Elf yang ku temui di bukit Hasselbrack.” Ucap Marco ikut membuat Alissa terkejut mendengarnya. ** Saat ini Alissa, Edwyn, dan Marco sudah berada di dalam tenda Alissa. Setelah mengetahui ingatan Marco telah kembali, mereka bertiga sepakat akan membahasnya di dalam tenda tanpa harus ada yang mendengar hal ini selain mereka bertiga. Marco masih terlihat sangat syok sebab ingatannya kembali secara bersamaan, dia bahkan bingung ingin memulainya dari mana. Alissa meminta Marco untuk tenang, dia akan melihatnya sendiri dengan kekuatan yang di miliki Alissa. Gadis itu bangkit dan mengulurkan tangannya untuk dapat menyentuh kepala Marco, ketika Alissa menutup kedua matanya dia langsung dapat masuk ke dalam ingatan Marco dengan sangat cepat. Alissa bisa melihat bagaimana Marco pertama kali di culik oleh sosok misterius ketika dirinya sedang berada di hutan untuk melatih dirinya, saat itu tidak ada siapa-siapa sehingga penduduk Alinor tidak tahu apa yang terjadi pada Marco di hutan itu. Ingatan berganti pada saat Marco berhasil di bawa ke dunia manusia oleh sosok itu, tempatnya berada di sebuah ruangan gelap yang memperlihatkan satu sosok misterius lagi namun wajahnya tidak terlihat dengan jelas. Dari ingatan yang Alissa lihat, Marco sedang di uji coba apakah dia adalah ras Allure yang bisa membangkitkan kekuatan Elf tapi ternyata hasil tidak seperti yang mereka harapkan. Tak ingin membiarkan Marco di tangkap dengan sia-sia, akhirnya mereka membuat Marco menjadi seorang polisi hutan untuk menjaga portal tetap aman. Dengan sihir yang mengikatnya dia tidak bisa mengingat jati dirinya yang sebenarnya saat itu, dan hampir setiap bulan untuk mengumpulkan kekuatan dari sosok misterius itu. Alissa bisa melihat portal terbuka dimana Marco juga berperan penting dalam menjaganya, hingga saat dimana sosok baru muncul dari portal tersebut dimana di adalah pria yang waktu itu menyebabkan Alinor dalam kehancuran. Alissa terkejut setelah melihatnya dengan jelas, pria yang tak asing itu merupakan salah satu pelayan kerajaan di istana Sandora dimana dia yang selalu menemani Alissa bermain di hutan. Alissa sangat yakin jika pria itu adalah Andrew, dan dia baru menyadari jika pria itu adalah pria yang sama dengan yang kemarin. Satu persatu ingatan Marco membuat Alissa semakin paham, jika pria itu bukanlah pemimpinnya melainkan Andrew adalah penyebab mengapa banyak makhluk yang menghilang di dunia para Elf. Dan dari kilas ingatan Marco juga Alissa menemukan teman-temannya di bawa ke dunia manusia, Alissa harus menahan emosinya untuk dapat tetap melihat ingatan Marco. Hingga di akhir semua terlihat sangat masuk akal dan terhubung satu sama lain, semua makhluk yang di culik kemudian di jual untuk mendapatkan uang dari hasil uang tersebut mereka menggunakan kekuasaan manusia agar rencana mereka untuk menguasai seluruh dunia bisa terwujud. Tapi masih ada satu yang menjadi pertanyaan Alissa, dia belum melihat wujud asli dari pemimpin mereka, dia bahkan tidak tahu dimana letak markas asli mereka. Apakah benar ada di dunia manusia? Di dunia para Allure? Atau sebenarnya mereka berada di dunia para Elf? Semua ingatan Marco masih ada yang belum menjawab pertanyan tersebut. “ Kau sudah masuk ke dalam ingatan anak ini rupanya.” Alissa terkejut mendengar suara yang berasal dari ingatan Marco, dia tidak mengenali suara itu namun rasanya terdengar sangat akrab. “ Sudah ku duga jika kau pasti akan bergerak sampai sejauh ini, putri Fanwe dan Winola.” “ Siapa kau.?” “ Jika kau ingin bertemu denganku, datanglah ke dunia manusia. Kau tahu tentang spacelab yang berada di Berlin kan? Datanglah kemari dan temui aku. “ Suara itu sudah tidak terdengar di susul dengan berakhirnya ingatan yang dapat di lihat oleh Alissa, rasanya pun sudah cukup untuk dia mengetahui tentang informasi yang selama ini masih ambigu baginya. “ Bagaimana? Apa yang kau lihat.?” Tanya Edwyn penasaran. “ Dia berada di dunia manusia, pemimpin yang sebenarnya.” Ucap Alissa sambil mengepal kedua tangannya dengan kuat. ** Alissa dan Edwyn sudah memutuskan akan kembali ke dunia manusia hari ini setelah dua hari yang lalu mereka membantu pembangunan Alinor, sebelum benar-benar pergi meninggalkan Alinor hal pertama yang di lakukan oleh Alissa adalah memberikan sihir pelindung untuk kota itu dimana tidak akan ada lagi yang datang menyerang ataupun merusak kota tersebut selama sihir itu aktif. “ Terima kasih, kami berhutang banyak padamu.” Ucap Joana sambil memeluk Alissa dengan penuh kelembutan. “ Sampai berjumpa kembali, senang bisa mengenalmu yang mulia.” Balas Alissa setelah mereka melepaskan pelukan mereka. “ Sampai juga lagi, beritahu kami kapanpun kau membutuhkan bantuan. Ini adalah alat komunikasi ras kami dengan ras manusia, kau dapat menggunakannya di saat kau membutuhkan bantuan.” “ Terima kasih.” Portal pun terbuka dan tiba saatnya untuk Alissa dan Edwyn kembali ke dunia manusia, aturan tetap berlaku dimana mereka tidak boleh menoleh ketika melintasi portal tersebut. Tanpa menunggu waktu lama lagi, Alissa dan Edwyn tak lupa dengan Aerox yang telah berubah menjadi seekor anjing pun memasuki portal tersebut. Setelah melewati portal dan mendapati cahaya di ujung sana, mereka pun kompak melompat secara bersamaan dan pada saat itu mereka jatuh dari ketinggian yang tak terduga sehingga Aerox dengan cepat merubah wujudnya kembali seperti semula. Jika bukan karena Aerox mungkin mereka akan jatuh ke jurang, dan setelah mereka perhatikan ujung portal yang membawa mereka ke dunia manusia bukan lagi bukit Hasselbrack melainkan sebuah pegunungan bersalju dimana di kelilingi oleh hutan dan jurang yang sangat terjal. “ Dimana kita.?” Tanya Alissa yang mengira jika dirinya bukan berada di dunia manusia. “ Kita di Berlin.” Jawab Edwyn mencengangkan. “ Berlin? Bagaimana kau tahu.?” “ Aku mengenali pegunungan ini, dan sekarang musim sudah berganti menjadi musim dingin itu sebabnya semua daratan hampir di penuhi oleh salju.” “ Tapi bagaimana kita bisa berakhir di Berlin.?” “ Sepertinya cara kerja portal itu sudah berubah, dia membawa kita ke tempat yang kita tuju.” “ Sebaiknya kita mencari tempat yang aman, berada di udara hanya akan menarik perhatian manusia lainnya.” Saran Edwyn segera membuat Alissa menyuruh Aerox untuk turun ke daratan. ** Setelah berhasil kembali ke dunia manusia, rupanya portal dua dunia membawa mereka tiba di Berlin dengan cepat sehingga mereka tak lagi harus memakan waktu untuk pergi ke markas Elf Moriquendi yang dulu di selamatkan oleh mereka. Setibanya disana, Alissa dan Edwyn di buat terkejut dengan keadaan markas yang seperti telah di hancurkan oleh ledakan yang sangat dahsyat. Seluruh bangunan hancur berantakan dan bersatu dengan tanah, beberapa noda bercak darah masih ada disana dan di perkirakan sudah ada cukup lama. Alissa dan Edwyn takut jika semua Elf yang berada di markas itu telah di bunuh oleh sosok jahat itu, mengingat mereka dari ras yang sama rasanya tidak mungkin jika semua ras itu di bunuh. Tapi Alissa tidak bisa meyakinkan semua itu sebelum menemukan bukti kuat, dan kejadian ini mengingatkannya pada Greeta yang juga saat mereka pergi ke rumah wanita itu keadaannya sama seperti ini dengan bercak darah dimana-mana. “ Apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada mereka.?” “ Alissa lihat ini.” Sahut Edwyn memanggilnya sambil menunjukkan sesuatu yang mencurigakan. Edwyn baru saja menemukan kode pada sebuah batu, tulisan itu memakai bahasa peri yang tentunya di ketahui oleh Alissa. “ Semua makhluk akan menjadi tumbalnya.” Tulisan yang telah di artikan oleh Alissa itu menimbulkan pertanyaan baru yang membuatnya penasaran, makhluk apa yang di maksud dan siapa yang akan menumbalnya? Aerox menghampiri Alissa kemudian memberitahu apa yang pernah dia lihat saat dirinya pertama kali di culik oleh sosok misterius itu. “ Mereka mengumpulkan semuanya dalam satu ruangan dan memasukkan mereka ke dalam tabung berukuran besar, kekuatan mereka di rampas dan sebagian dari mereka harus kehilangan nyawa menahan sakit dari alat itu. “ “ Apa kau ingat dimana tempat itu berada.?” “ Aku tidak mengingatnya, tapi aku merasakan energi yang sangat kuat di tempat itu.” “ Energi yang sangat kuat hanya ada di Valinor.” “ Kau benar, energinya sekuat ketika aku berada di Valinor. Tapi itu bukan di Valinor, aku sangat yakin.” Edwyn hanya dapat bengong melihat Alissa dan Aerox mengobrol dengan bahasa kalbu, dia juga penasaran apa yang sedang mereka bahas. Alhasil Edwyn meninggalkan mereka berdua dan mencoba mencari petunjuk lain dalam misi mereka kali ini. Ketika Edwyn berjalan dengan tatapan lurus ke bawah dia kemudian terkejut melihat sepasang kaki di depannya yang kemudian dia meliriknya sampai ke atas, melihat sosok tersebut sontak dia langsung berteriak sehingga membuat Alissa yang mendengarnya langsung menghampiri Edwyn. “ Ada apa.?” Alissa juga di buat terkejut dengan sosok tersebut, wajahnya tidak asing dan seperti pernah mereka temui sebelumnya. “ Kita pernah bertemu di pasar kota Berg. Aku yang meramalmu waktu itu.” Jelas wanita tersebut berhasil membuat Alissa dan Edwyn mengingatnya. “ Apa yang kau lakukan disini? Kau tidak sedang mengikuti kami kan.?” “ Aku sudah menunggu kalian datang di tempat ini, dugaanku benar jika kalian pasti akan datang kemari.” Ungkapnya dengan nada yang santai. “ Siapa kau sebenarnya.?” “ Namaku Sean, aku seorang penyihir yang berkelana kemana-mana. Dan aku tahu semua tentang perkara yang terjadi di dunia ini dan dunia para Elf.” Jawabnya sukses membuat mereka terkejut. “ Bagaimana kami bisa percaya padamu.?” “ Kau adalah Alissa Freeda putri dari pasangan ratu Elf Calaquendi dan yang mulia Fanwe Valar hutan dan lautan. Kedatanganmu kemari adalah untuk mencari sosok yang telah menculik teman-temanmu, dan pria yang bersamamu ini adalah seorang pria dengan darah keturunan Allure yang bisa membuat kekuatanmu aktif jika berada di dunia manusia. Apa itu sudah cukup membuat kalian percaya padaku.?” “ Hebat, dia bisa mengetahui semuanya.” Gumam Edwyn takjub. “ Lalu apa tujuanmu menunggu kami berdua disini.?” “ Aku sudah melihat masa depan kalian yang kebingungan dengan tujuan kalian, dan tujuanku disini adalah untuk membimbing kalian mencapai tujuan tersebut.” “ Kau mau membantu kami mencari sosok misterius itu.?” “ Aku hanya akan membimbing kalian.” “ Apa alasanmu melakukan hal ini pada kami.?” “ Itu karena aku melihat jauh di masa depan sosok yang kalian incar saat ini akan menguasai semua dunia, dua dunia akan di musnahkan dan semua akan kembali pada masa dimana dunia di mulai. Dan hanya ada satu ras yang akan berkuasa, dan itu adalah ras Moriquendi.” Ujar Sean kemudian. “ Kalau begitu apa rencanamu selanjutnya.?” Tanya Alissa yang mulai percaya dan menyingkirkan rasa curiganya pada penyihir wanita itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN