SEMUA TANGGAL LAHIRMU

1072 Kata

“Kenapa sih Mas kok tinggal di apartemen, nggak di rumah mama saja. Rumah mama segitu besar, Mas malah milih tinggal sendirian di sini. Begitu kata Listy saat aku ajak dia ke apartemenku. Jangan berpikir aku akan mengajaknya tidur!” “Sama sekali tidak. Buat aku, Listy adalah dewi Venusku. Dia harus suci bersih sampai pernikahan kami nanti.” “Memang pernah aku memancingnya setelah beberapa kali dia aku bawa ke apartemen. Tapi dia selalu menolak. Dia tak pernah mau lebih dari ciuman bibir. Itu pun hanya sekadarnya saja. Tidak dengan penuh nafsu. Dia suka yang romantis dan aku hargai itu.” “Sejak kami tunangan memang dia memanggil aku MAS, bukan BANG atau ABANG lagi seperti saat awal perkenalan.” “Kamu kan tahu Babe, jam kerjaku itu tidak sama dengan jam kantor papa, mama, dan Mas Taufi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN