NAMA BAIK YANG MANA?

1067 Kata
Saat itu Irhan langsung mendatangi Tante Nurul, dia minta semua rekaman itu dipindah ke ponselnya dengan bluetooth dari laptop tapi Tante Nurul gaptek, karena tante Nurul tidak bisa maka dilakukan oleh Irhan sendiri. “Bismillahirohmanirohim,” kata Irhan dengan memegang mic yang tadi ada di tangan tante Nurul. “Alhamdulillah Tante Nurul membuka jalan hidup saya menjadi lebih terang. Alhamdulillah saya tahu sebelum saya melakukan apa pun terhadap istri saya tercinta Dewi Setyowati Sudiro yang selama ini semua teman dan kenalannya menilai dia adalah perempuan sangat lembut, serta santun dan yang terpenting dia adalah wanita sholehah.” “Terima kasih Tante. Saya tidak marah Tante memberi fakta soal ini. Saya dan keluarga besar saya, keluarga besar ayah yaitu keluarga Danudirjo dan keluarga besar ibu yaitu keluarga Mangku Kusumo sangat berterima kasih pada Tante dengan fakta yang Tante ungkapkan.” “Semua tentu tak percaya, bidadari lembut, santun, sholehah ternyata hanya kedok dari pezina dan oembunuh bayinya sendiri.” “Saat habis melahirkan Tante bilang tak bisa hadir di resepsi ini, mungkin waktu itu Tante bilang karena belum punya data ini lengkap atau bagaimana saya nggak ngerti. Saya juga nggak tahu sejak kapan Tante punya data ini tapi saya sangat berterima kasih.” “Dan mumpung saya pegang mic dan di depan semua para undangan yang hadir, di pesta pernikahan saya, dengan ini saya Irhan Gautama Danudirjo mengucapkan mengembalikan Dewi Setyowati Sudiro kepada Pak Sumarlan Sudiro.” “Bismillahirohmanirrohim, dengan kesadaran penuh, saya Irhan Gautama Danudirjo memberi talak 3 pada Dewi Setyowati Sudiro. Sejak detik ini kita sudah tak da ikatan apa pun dan lepas tanggaung jawab saya sebagai imammu.” “Saya benar-benar berterima kasih sejak pacaran dia tidak mau saya sentuh. Ternyata dia sudah punya yang lebih hebat dari saya. Alhamdulillah sampai pertunangan pun hanya beberapa kali kami kissing dan tidak pernah melakukan apa pun. Alhamdulillah.” “Kalau saya pernah melakukan, mungkin saya akan diminta pertanggung jawaban tentang kehamilannya. Jadi saya benar-benar bersyukur.” Irhan melakukan langsung di depan Tante Nurul dan semua yang hadir si resepsi pernikahannya, padahal ibu Dewi masih pingsan di panggung dan Dewi tak bisa berkata apa-apa. “Silakan nak Winduaji Subroto bawa itu perempuanmu pergi dari panggung resepsi pernikahan anak saya,” kata Sulistyo Danudirjo, ayah Irhan juga menggunakan mic dari MC. Karena dia melihat Windu ada di antara keluarganya. Tentu saja Winduaji tak bisa berkelit lagi, di situ juga ada ibu Winduaji yaitu Bu Winarti Subroto. Karier Dewi dan Winduaji di rumah sakit hancur karena banyak teman perawat dan dokter hadir di resepsi. Irhan tegar saja karena memang di rumah sakit itu dia belum pegang poli. Itu sebabnya dia bertekad ke kota yang tak ada kerabat kandung orang tuanya di sana. Dia ingin sendirian saja. ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Sudahlah, aku juga cuma kenalan bukan mau ngajakin dia nikah. Nggak mungkin juga kan baru kenalan nikah,” kata Irhan menepis pikirannya sejak tadi. “Dan aku juga nggak menarik dia untuk menjadi teman kencanku. Kalau aku kenalan masa aku salah?” bantah Irhan lagi seakan tak mau disalahkan karena berkenalan dengan Listy. Irhan pun langsung masuk ke rumah kontrakannya, tempat dia menginap selama membangun klinik miliknya. Rupanya Irhan di sini belum penduduk tetap, tadi dia bilang transisi, kirain dia menginap di rumah kerabat, ternyata dia mengontrak satu paviliun saja. Dia juga tidak punya kerabat dekat. Banyak kerabat jauh karena kedua orang tuanya asli Solo, tapi kerabat dekat tak ada di sini. Irhan ke Jogja itu ingin menjauh dari semuanya. Dia ingin buka praktik jadi dia ke Jogja hari kerja karena sedang mengurus surat izin buka praktik di tanah yang dia beli. Irhan juga ingin menepi di sini sendirian jauh dari keluarganya jadi di Jogja Irhan sama sekali bukan berlibur atau menyambangi keluarga dia ingin menjauh dari semua keluarganya. Mobil itu memang sengaja dia taruh di Jogja untuk operasionalnya, dia bawa ketika pertama kali masuk rumah kontrakan, karena saat itu dia bawa cukup banyak barang keperluan pribadinya. ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Papa dapat kiriman dari Listy, isinya kok mengerikan banget Ma. Bagaimana ini?” tanya Mahendra Harsana, papa Galih pada Seruni Harsana Mama Galih. “Iya Pa, ini Mama juga baru buka di laptop kiriman dari Listy. Bukan kiriman sih, tadi dia ke sini naruh dua dus sama satu amplop coklat kecil. Listy bilang amplop itu kado buat Mama isinya bom dan diminta buka jam tiga, tidak boleh kurang atau lebih.” “Mama buka isinya flash disk dan cincin pertunangan mereka. Mama buka flashdisk-nya isinya Listy bilang dia memutuskan hubungan atau rencana pernikahan dengan Galih lalu dia bersedia dituntut secara hukum bila Mama tidak terima dengan perlakuan dia karena dia sudah menghajar Galih babak belur.” “Listy bilang seperti itu Pa, lalu Mama teruskan buka dan ternyata isinya Galih sedang making love sama pe-lacur mana entah Mama nggak tahu. Mana kata-katanya Galih itu sangat vul-gar. Dia bilang dia selalu puas dengan perempuan itu dan tidak puas kalau hanya satu kali main. Jadi jelas Galih terbiasa melakukan hal tersebut. Ini yang Mama bingung mengapa galih bisa sedemikiaan kotor.” “Mama buka kardusnya satu kardus besar itu isinya semua hadiah dari Galih untuk Listy, baik baju, boneka, sepatu, tas, pokoknya semuanya. Termasuk serah-serahan saat lamaran dia kembalikan semua tanpa sisa. Makanya dusnya besar, lalu dus kecil isinya surat undangan yang memang belum dibuka dari percetakannya. Jadi memang undangannya langsung diberikan sama Listy semuanya ke Mama. Dia tidak ambil satu lembar pun. Mama bingung Ps, Mama bingung,” ucap Seruni. “Mama saja bingung, bagaimana dengan Papa? Terus kita harus bagaimana Ma? Secara hukum menurut Mama bagaimana?” “Kalau model kayak gini kita mau laporin ke hukum, malah viral ke media sosial. Habislah kita. Semua orang pasti akan membela Listy mati-matian.” “Biar bagaimanapun dia nggak salah. Dia yang diselingkuhi kok. Semua pasti akan menghujat perempuan itu sama Galih. Kita mau ngajuin pencemaran nama baik, memang nama baik Galih ada?” “Enggak ada, orang dia yang selingkuh kok. Bagaimana ada nama baik? Nama baik apa? Kalau tidak ketahuan sekarang tentu sepanjang pernikahan Listy akan tetap diselingkuhi,” kata Seruni. “Tetap saja kita nggak bisa menuntut, kalau ini tersebar pun nggak bisa kita bilang Listy mencemarkan nama baik. Nama baik yang mana kalau pelakunya memang seperti itu? Kecuali Listy menuduh tanpa bukti. Ini ada bukti kok. Jelas-jelas mereka sedang melakukan. Bukan sudah selesai, misalnya sedang tidur bersama tanpa baju, okelah semua bisa mengelak bila seperti itu.” “Tapi ….”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN