“Aku tahu ini semua tidak adil, aku yang diuntungkan dalam pilihan ini, tapi bukankah semua ini juga ada andil dari dirimu, bukan hanya perkara diriku saja.” "Kamu kenapa sih Karina?!" tanya Sandy dengan nada tinggi di depan rumah Karina, Sandy kembali menyapu wajahnya kasar, tidak percaya bahwa gadisnya yang melakukannya, jujur saja, Sandy sudah berniat untuk menyelidiki kasus Sylena itu, tapi sayang beberapa tugas dengan deadline yang berdekatakn membuat niat Sandy itu belum bisa terlaksanakan, tapi Karina sebagai pelaku seolah menyodorkan dirinya, memberi tahu bahwa dirinya yang melakukan perbuatan tidak bermoral itu. Karina kembali memeluk Sandy, rasa bersalah, rasa menyesal, dan rasa takut kehilangan tercampur menjadi satu di hari Karina, Sandy jelas tidak membelas pelukan Karina, r