"Ini adalah tanda pengikat kita, Cantik. Virginia memberikan persetujuan bahwa aku akan menjadi pelindungmu. Sebuah janji yang mengikat jiwa kita seumur hidup."
"Nenek nggak pernah bilang apa-apa. Aku berhak untuk tidak setuju." Secercah pemberontakan muncul di hatiku. Masa mereka menentukan jalan hidupku tanpa minta persetujuan??
Tidak kusangka Alex malah tersenyum. Apa yang dia rencanakan? Aku melotot saat kotak kayu di tangannya perlahan terbuka. Sepasang cincin berwarna hitam dengan ulir perak melayang di udara.
"Tidak seperti itu cara kerja di dunia kita, Eliana. Sekali perjanjian dibuat, tidak ada siapa pun yang dapat mematahkannya."
"Tunggu dulu, kenapa benda ini bergerak sendiri?" Aku mulai meronta. Meskipun sering melihat makhluk tak kasat mata bukan berarti aku tidak punya rasa takut loh!
--------‐----
Siapa bilang bisa melihat dunia roh itu keren, hebat, mengagumkan? Bagi Eliana yang hidup berpijak di dua dunia semua hal itu B! Biasa saja! Bahkan kalau ada yang mau barter kehidupan dia sangat bersedia!
Hari-harinya disibukkan dengan bekerja dan meladeni makhluk-makhluk tak kasat mata yang butuh pertolongan atau sekedar teman mengobrol. Kemudian seolah dirinya tidak cukup sibuk dengan semua hal itu, muncul seorang lelaki tampan mengklaimnya sebagai calon istri.
Bagaimana seorang Eliana menjaga kewarasannya di tengah bab-bab kehidupan unik tersebut?
"Mohon dimengerti, Pak. Saya baru dua tahun kehilangan suami. Mungkin ada orang yang beranggapan waktu dua tahun sudah cukup untuk move on. Tapi bagi saya belum. Akan tidak adil bagi siapa pun jika saya menjalin hubungan sementara hati saya masih milik Samuel."
"Aku mengerti, Mel. Aku akan menunggu."
"Pak! Saya tidak memberi jangka waktu, 'kan?? Ini tidak ada masa kadaluarsanya loh!" Entah kenapa Melia semakin keki.
"Memang tidak."
"Terus?? Kenapa Anda bilang akan menunggu? Menunggu apa?"
"Menunggu hatimu siap menerimaku." Matteo tersenyum menawan.
__________________________
Seperti apa sih rasanya diperebutkan oleh dua bersaudara kembar identik—Marco dan Matteo Wilson—most wanted bachelors bermata biru blasteran Inggris-Indonesia?
Wanita lain mungkin akan histeris bertubi-tubi, tapi tidak demikian dengan Melia Chandra, seorang single mother sekaligus sekretaris Matteo. Statusnya sebagai single mother membuat Melia tidak memiliki waktu untuk memikirkan lelaki, apalagi berpacaran. Perhatiannya kini tercurah pada Kevin, putra yang baru berusia 6 tahun.
Apakah pendekatan Matteo dan Marco mampu meluluhkan hati Melia? Atau malah berbuah penolakan?
"Aku punya penawaran untukmu, Kirana." Leonard tersenyum tipis.
Wanita itu mengernyit, "Penawaran apa?"
"Jadilah wanitaku."
Kirana ternganga. Otaknya mendadak macet, "A–apa?? Wanitamu?"
"Ya. Aku akan memenuhi semua kebutuhanmu. Sebagai gantinya kamu memberikan waktumu untukku." Leonard fokus pada bibir merah muda Kirana yang merekah. Dia membayangkan seperti apa rasanya mencium bibir ranum itu.
______________________
Leonard Widjaya, seorang pemilik perusahaan besar yang masih melajang di usia 39 tahun. Belum menemukan wanita yang dapat menggerakkan hatinya, hingga suatu saat bertemu dengan ...
Kirana, seorang wanita muda berusia 22 tahun. Seorang yatim piatu dengan segala beban kehidupannya. Kehidupan yang keras membuatnya tidak mudah percaya terhadap orang lain.
Siapa memanfaatkan siapa?
Akankah relasi aneh mereka selesai begitu kesepakatan berakhir?
"Hanya itu alasan menolakku?" tanya Nathan.
"Hanya itu? Kamu tidak merasa hal itu sebagai masalah? Kamu terbiasa melakukan banyak hal dengan wanita, sementara aku bukan wanita yang akan melakukan hubungan intim sebelum menikah!" sergah Angeline.
Nathan termenung. Kata-kata Angeline beralasan. Baginya tujuan akhir dari sebuah hubungan adalah malam yang panas di tempat tidur.
"See? I told you." Angeline tersenyum.
________
Angeline membenci Nathan, bos baru arogan yang mengakuisisi perusahaan tempatnya bekerja. Namun Nathan tertarik padanya dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan Angeline, termasuk menariknya menjadi seorang asisten pribadi, juga menghancurkan hubungan wanita tersebut dengan pacarnya.
Perbedaan prinsip membuat Angeline dan Nathan bak air dan minyak yang tidak dapat disatukan. Masing-masing pun memiliki masa lalu kelam yang tidak diketahui banyak orang.
Apakah dengan banyaknya perbedaan tersebut Nathan akhirnya dapat meluluhkan hati Angeline? Atau keduanya hanya akan berakhir sebagai dua orang asing yang tidak saling mengenal?
Tidak semua hubungan antara lelaki dan wanita berjalan baik dan seindah bunga di taman. Ada kalanya hubungan itu melalui jalan berbatu terjal dan dipenuhi onak duri. Semua itu adalah ujian untuk sebuah hubungan, bisa memperkuat, atau malah menghancurkan.
Demikian halnya Bulan dan Ilios. Pertemuan mereka diawali dengan perkenalan yang manis. Hubungan yang dijalani pun lugu dan sehat. Tidak disangka perbedaan profesi dan latar belakang budaya menjadi hambatan bagi Bulan dan Ilios. Mereka tidak mendapatkan restu dari orangtua Bulan.
Di tengah segala rintangan apakah yang dilakukan Bulan dan Ilios?
Tetap memperjuangkan atau menyerah?