24. Duduk Berdua

1333 Words

Divya duduk berdua dengan Gustav diteman dekat sekolah Tama setelah Divya menyetujui untuk berbincang sebentar. Sedangkan Tama sedang menikmati bermain dengan anak-anak lain ditaman itu. Divya sesekali tersenyum melihat kelakuan putranya yang begitu mendominasi permainan anak-anak itu. "Sudah lama sekali aku nggak lihat kamu senyum." Celetuk Gustav. Divya menoleh dengan kaku. Kata-kata kria tadi langsung menembus ulu hatinya. Ya Tuhan... apa salah jika ia merasa seperti ini. merasa berdebar namun bukan untuk suaminya saja. "Benarkah?" "Ya. Bukankah ini bahkan sudah lebih dari 5 tahun?" Hitung Gustav. Ia menoleh pada Divya. Mengamati wajah wanita yang kini semakin cantik dengan aura keibuannya. Dan ia kecewa dengan kenyataan ini. Jujur, sempat terlintas rasa benci dalam benaknya untuk b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD