22 - Undangan Tak Terduga

1809 Words

Sebenarnya, Trisya masih tidak semangat bertemu dengan kedua orang tuanya pagi ini. Namun, biar bagaimana pun perutnya tak tahan lagi jika harus menahan lapar. Ia tidak bisa mengabaikan waktu makannya lagi untuk kali ini. Dan begitu ia tiba di meja makan, sang ibu langsung menyambut kedatangannya dengan senyuman ramah. “Apa kau beristirahat dengan baik, putriku?” “Ya, Bu. Di mana Ayah? Apa Ayah masih di kamar?” “Mungkin sebentar lagi ayahmu akan tiba di sini. Oh iya, setelah ini, Ibu ingin mengenalkan seseorang padamu. Setelah ini, kita langsung ke ruang tamu, ya!” Trisya menyeritkan alisnya. Ia cukup penasaran dengan siapa yang sekiranya akan dikenalkan oleh ibunya. ‘Aku harap dia bukan tokoh baru yang tidak ada dalam n****+, seperti Viscount Evan. Rasanya sangat memusingkan jika ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD