Trisya turun dari kereta kuda dibantu oleh Pangeran Terry. Setelah itu, mereka pun segera menuju ke bagian timur – bagian istana yang ditempati oleh pangeran. Hampir tidak ada perbincangan yang terjadi di antara mereka. Sementara Darian serta para pengawal dan dayang memilih mengambil jarak dari dua orang tersebut. “Mau sampai kapan Yang Mulia diam saja seperti ini?” tegur Trisya, setelah ia curi-curi pandang dan ke arah yang lain dan mendapati mereka tertinggal di belakang. Pangeran Terry menoleh sebentar, kemudian kembali fokus menatap depan dengan raut wajah yang dingin. Trisya berdecak. Andai saja yang ada di sampingnya itu bukan seorang Putra Mahkota, sudah dipastikan jika Trisya pasti akan memukul kepala lelaki itu. Saat Pangeran Terry menghentikan langkahnya, Trisya pun turut ber