Eps 20. Digendong

1025 Words

Justin mengelap luka di tumit dengan tisu, lalu memberi obat merah dan menempel luka itu dengan kain kasa yang kemudian direkatkan dengan plester. “Sakit?” tanya Justin seraya berdiri menghadap Je. Je menggeleng. “Nggak apa-apa.” Muka Justin yang tegang berubah lega. Untuk sesaat Justin tadi sempat panik melihat darah segar yang menetes-netes. Ia bahkan terlihat menyesal sudah mengakibatkan Je terluka. Tapi syukurlah, Je mengaku tak apa-apa. “Aku nggak apa-apa kok kena pecahan kaca sekali lagi, biar bisa diobatin sama kamu kayak tadi.” Je mengedip-ngedipkan mata seperti kelilipan. Kumat! Justin mulai sebal. “Makasih loh kamu udah obatin lukaku. Kalau nggak ada kamu aku pasti udah nangis kejer.” Terserah mau nangis kejer atau nangis kejang. Justin malas menanggapi. “Soal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD