Eps 21. Dipuji

938 Words

Je sudah mengenakan seragam putih abu-abu. Ia menyisir rambut di depan cermin. Kali ini rambutnya itu tidak diikat. Ia membiarkan rambutnya yang sepunggung tergerai indah. Maksudnya biar kayak bintang iklan di Tv yang suka mnegibas-ngibaskan rambut, dan itu akan ia praktikkan ketika ada di depan Justin. Rambut kan mahkota wanita. Tentu akan terlihat indah bila mahkota dikibas-kibaskan bukan? Ia berjalan menuju ke pintu dengan kaki sedikit pincang, luka yang kemarin membuatnya trauma menapakkan tumit, takut nyeri. Sebenarnya rasa sakitnya sudah hilang. Je terkejut saat membuka pintu. Sebab yang menjadi objek pemandangannya adalah wajah tampan Justin. Ya, lelaki beralis tebal itu berdiri di depan pintu. “Kamu?” Je histeris melihat cowok ganteng itu pagi-pagi sudah berdiri di san

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD