Klotak klotek.
Kelopak mata Justin langsung melek, kaget mendengar suara berisik. Ia menoleh ke sumber suara. Je sedang mengotak-atik barang-barang yang ada di atas meja kamar Justin.
“Kamu ngapain masih di sini?” ketus Justin.
“Aku beresin mejamu.”
“Aku mau istirahat. Suara benda-benda itu berisik, bikin pecah kepalaku aja. nanti aja beresinnya.” Justin menghela napas. Pulang-pulang dari perjalanan jauh dengan badan yang rasanya hampir rontok, masih dihadapkan dengan masalah baru.
“Tapi aku nggak bisa turun. Kamu kan tau sendiri anak tangga rumahmu panjang banget dan badanku masih lemes. Aku bisa ngguling-ngguling di tangga nanti kalau turun sendirian.”
Justin kemudian tersenyum licik. Ia bangkit dan berjalan mendekati pintu. Lalu menutupnya.
“Kamu sengaja mancing-mancin
