Aku melihat jam di pergelangan tanganku yang menunjukkan pukul lima pagi, kata Exel kita harus sampai jam enam pagi. Masih banyak waktu untuk menuju Muara Angka itu pun kalau jalanan tidak macet, aku belum pernah ke Jakarta dan baru dengar bahwa Jakarta itu macet parah. Entahlah, aku berharap liburan kali ini jalanan tidak begitu macet, karena kalau sampai macet, kan, repot. Ini liburan pertamaku dan tidak boleh batal! Aku bersemangat mengemasi barang-barangku yang kemarin berceceran di ranjang dan ada juga di meja. Aku melihat-lihat kembali sekiranya barang apa yang tertinggal, ternyata tidak ada dan aku langsung meluncur keluar untuk mengetuk pintu kamar Exel. Namun, saat aku membuka pintu tahu-tahu Exel sudah berada di depan pintuku. Sepertinya ia juga sudah bersiap-siap sedari tadi.