Obsesi Meriska

3509 Words

Hari ini aku sudah berjanji dengan Exel untuk bertemu di sebuah restoran, namun Exel bersikeras untuk menjemputku di depan rumah karena kakiku membuatnya merasa khawatir. Ya, aku sudah berkali-kali mengatakan bahwa aku akan berangkat sendiri dengan ojek online, namun Exel mengatakan bahwa ia khawatir dengan keadaanku yang belum terbiasa menggunakan tongkat. Sejujurnya memang aku belum bisa beradaptasi dengan kedua tongkat yang diberikan Exel bahkan beberapa kali aku terjatuh karena tongkat yang belum bisa aku kendalikan. “Assalamualaikum.” Suara Exel membuatku langsung beranjak dari ruang tamu untuk membukakan pintu, namun ibu lebih cepat dariku membukakan pintu untuk Exel. “Waalaikumsalam, eh ada Exel. Masuk dulu, Nak,” kata ibuku dengan sumringah. Aku merasa senang juga karena reaksi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD