Bukan tempat berpulang yang tepat

3433 Words

“Bagaimana rasanya pulang?” tanya Exel padaku yang sedang berada di kursi roda. Aku tersenyum bangga pada diriku sendiri yang bisa bertahan sampai saat ini walaupun sekarang aku kehilangan kemampuan berjalanku. “Aku senang sekali dan aku ingin mengunjungi banyak tempat denganmu jika kau ada waktu, ajak aku kapan saja karena aku tidak kan menolakmu,” ucapku dengan antusias sementara Exel hanya tersenyum padaku dan menaruh tas kecil di pangkuanku. Perlahan namun pasti, Exel mendorong kursi roda yang aku duduki keluar dari ruang rawat inap yang selama dua bulan lebih aku tempati, ah ini sangat menyenangkan dan terkadang membuat aku bersyukur bahwa Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup walaupun dengan kakiku yang lumpuh dan ingatanku yang hilang. Aku sangat bersyukur akan hal tersebut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD