Rima menatap tidak percaya ke arah Mona, yang sudah menampar pipinya. Ia mengelus pipinya yang terasa sakit dan berbekas di pipinya. “Kenapa kau menamparku?, kerasukan apa kau ini sebenarnya?” tanya Rima emosi. Lalu matanya menangkap kehadiran Andri, ia pun jadi mengerti, tanpa mendapatkan jawaban dari Mona. “Wah, rupanya ada pria pengadu yang datang untuk mencari muka. Entah muka badak atau muka tembok kau ini. Sudah diusir dan tidak boleh datang ke sini, kau masih saja kemari!!” sindir Rima kepada Andri. Andri hanya diam saja, enggan menanggapi apa yang dikatakan oleh Rima. Yang bersuara adalah Mona dan ia melayangkan tatapan tajam dan menusuk ke arah Rima. “Andri, pria baik hati yang bersedia mengatakan kepadaku, kalau ada seorang wanita yang coba untuk merayu suamiku, aku tidak me