Rima dan Rudi saling terpaku, seolah ada magis yang membuat mereka untuk tidak bisa mengalihkan pandangan. Rima lah yang membuka suaranya terlebih dahulu dengan suara yang serak.
“Kenapa Bapak melihat saya seperti itu?, seolah saya ini makanan yang lezat dan enak untuk disantap.” Kata Rima, sambil mengeluskan tangannya ke wajah Rudi dan ke bibirnya.
Rudi menangkap tangan Rima dan menahannya tetap berada di atas bibirnya. Mata Rudi bertatapan dengan mata Rima yang terlihat berkabut dan beralih ke bibirnya yang terbuka, seakan mengundang Rudi untuk mencumbunya.
Rima terlalu yang terhipnotis dengan tatapan syahdu mata Rudi, hanya bisa diam saja ketika pria itu wajahnya bergerak turun ke arahnya.
Dan Rima pun dapat merasakan hembusan napas Rudi, yang beraroma mint di wajahnya. Rudi semaki
