Chisa merasa, tidurnya semalam sangatlah lelap. Tubuhnya terasa begitu enteng, khas orang yang baru saja beristirahat dengan cukup. ‘Rasanya sudah lama aku nggak ngerasa sesegar ini. Kenapa, ya?’ pikir gadis itu. Perlahan, nyawa Chisa mulai terkumpul. Matanya membulat begitu ia ingat apa yang sempat terjadi semalam. Ia menoleh cepat ke arah samping, dan menyadari ada sebuah tangan yang berada di bawah kepalanya saat ini. Selain itu, Chisa juga baru merasakan adanya lengan yang melingkupi pinggangnya dengan posesif, yang saat ia telusuri ke belakang, ia mendapati siapa pemilik lengan itu. Terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat, Chisa bergerak gegabah berguling ke arah berlawanan dengan orang yang memeluk pinggangnya itu. Chisa tidak ingat, jika kasur tempat ia tidur itu bukanlah ben