“Memangnya ada bedanya? Apakah perasaanku dipertimbangkan disini?” Kepala Esme tertunduk, hal ini sungguh kontras dengan kesehariannya yang angkuh. Mana pernah dia menundukan kepala kepada oranglain jika dia tidak melakukan kesalahan? Tetapi Jhon telah membuktikan bahwa dia bisa melakukan itu. Sudut mulut Jhon terangkat membentuk sebuah senyuman penuh kepuasan melihat Esme yang telah menyerah padanya. Tangan pria itu kemudian terulur untuk meraih dagu Esme dan memaksa mata mereka saling bertatapan satu sama lain. Esme menelan ludahnya, dalam semua hal dia selalu mencoba melawan. Itu adalah reaksi normal untuknya bila ada sesuatu yang mengancam dan tidak menyenangkan terjadi maka dia tidak akan bisa tinggal diam dan menerimanya begitu saja. Jika tidak bisa dihentikan, setidaknya Esme p