14 - Rahasia

4176 Words
Halo, Fellas. Kembali lagi dengan cerita bertema remaja dan misteri dariku. Berharap kalian menyukainya. Akan sangat menyenangkan jika kalian dapat menyukai dan memberikan komentar membangun pada ceritaku yang berjudul "Ten Reasons Why She's Gone." ini. Atas kekurangan yang akan kalian temukan dalam cerita ini, penulis memohon maaf. Terima kasih. *** • Selamat Membaca • Setelah menunggu beberapa waktu, sang dokter yang merupakan rekan sejawat Edwin pun datang. Ia mulai memeriksa keadaan Vanya dengan alat seadanya karena pemeriksaan hanya dilakukan di rumah. Tadinya Wina ingin langsung membawa Vanya ke rumah sakit. Namun Edwin berkata bahwa Aldi, sang rekan kebetulan sedang libur dan bisa datang ke rumahnya. Aldi, seorang dokter spesialis syaraf yang usianya lebih muda lima tahun dari Edwin pun memastikan beberapa hal dari gadis itu. Mulai dari pemeriksaan mata, kondisi kesehatan dan mengecek beberapa bekas luka yang tampak cetak di area wajah Vanya. Dan pemeriksaan itu berlangsung selama kurang dari tiga puluh menit. Edwin dan Wina yang sejak tadi menunggu di dekat mereka pun mulai merasa penasaran. Sang kepala keluarga pun mulai membuka suara. "Gimana, Di? Kondisi Valerie baik?" Aldi mengatup bibirnya, tampak ragu-ragu untuk menyampaikan opininya. Namun kemudian sang dokter yang hari ini tampil lebih santai dengan kemeja pendek kotak-kotak berwarna biru dan celana hitamnya itu pun membereskan barang-barangnya seraya menjelaskan. "Kalau dilihat dari beberapa luka luar, memang ada kemungkinan putri kamu ini mengalami amnesia disosiatif. Jadi beberapa ingatannya hilang karena trauma. Saya curiga ada benturan keras yang mengenai bagian kepala, makanya saya sarankan besok kamu ke rumah sakit. Kita bisa lakukan CT Scan dan rontgen untuk mengetahui masalah pastinya. Apalagi kalau Valerie nggak bisa mengingat apapun tentang keluarga. Lebih baik untuk segera diperiksakan saja, Win." Edwin pun mengangguk setuju. "Saya setuju kalau begitu. Besok kamu ada di rumah sakit jam berapa, Di?" "Sekitar jam sembilan saya sudah di rumah sakit, kebetulan besok dapat jadwal pagi." Sang pemilik rumah pun berdiri, sang istri menyusul gerakannya. Melihat Aldi sudah selesai membereskan barang-barang bawaannya, Edwin pun bersiap untuk mengantarnya pulang. Jika orang lain menerima tawaran basa-basi untuk sekadar duduk dan bercengkrama, Aldi justru menolaknya. Ia adalah pria yang tidak suka membuang-buang waktu untuk hal yang tidak ada manfaatnya. Sehingga pada saat Edwin menawarkan makanan dan minuman, Aldi memilih tidak menerimanya dan mengatakannya dengan sangat sopan. Alasannya adalah karena Aldi harus kembali pergi ke rumah seorang pasien di hari liburnya ini. Edwin cukup takjub karena memiliki seorang teman yang begitu loyal dan berhati malaikat seperti Aldi. "Saya langsung pamit kalau begitu," ucap Aldi. "Ini kamu yakin nggak mau makan dulu? Saya bisa pesankan makanan apapun yang kamu mau loh. Jangan sungkan-sungkan." Aldi tersenyum lembut kepada Edwin dan Wina. Ia lantas memberi tahu, "Kamu bisa traktir saya makan siang besok setelah putri kamu diperiksa. Jadi jangan sungkan-sungkan, Win." "Ah, kamu ini. Bisa saja. Yaudah, biar saya antar ke depan." Edwin pun berjalan meninggalkan Valerie dan Wina di ruang tamu karena harus mengantar sang rekan untuk pergi. Ia cukup senang karena juniornya itu mau repot-repot datang dan membantunya meski seharusnya ia menghabiskan waktu bersama sang anak di rumah. Sementara itu, Wina langsung menghampiri Vanya. Ia duduk di samping Vanya yang masih kebingungan dengan situasi yang ada. "Kamu baik-baik aja, 'kan, Sayang?" tanya Wina. Dan gadis yang mengikat rambutnya ke belakang itu pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan yang keluar dari mulut Wina meski dirinya sendiri pun tidak benar-benar merasa yakin. "Kalau gitu, sekarang kita mandi dulu ya. Mama ajak kamu ke kamar aja biar kamu bisa istirahat." Wina berdiri sembari menarik tangan Vanya perlahan. Dan gadis itu hanya bisa mengikuti gerakan sang pemilik rumah seolah-olah tak memiliki daya apapun. Ia seperti anak ayam yang hanya bisa mengikuti induknya. Lalu mereka berdua pun berjalan bersama, menaiki satu demi satu anak tangga yang kemudian membawa mereka ke lantai dua. Tempat dimana kamar Valerie berada. Wina dengan sangat hati-hati membawa Vanya ke sana. Dan begitu sampai, barulah Wina melepaskan pegangan tangannya dari Vanya. "Ini kamar kamu, Valerie." Dan begitu pintu dibuka, pemandangan di dalam kamar tersebut benar-benar membuat Vanya tercengang. Ia membuka mulutnya dengan takjub, sementara kedua matanya membulat tak percaya. Baru kali ini Vanya melihat sebuah kamar yang begitu cantik dan mewah. Selama ini, ia hanya bisa membayangkan kamar-kamar seperti ini yang mungkin memang hanya ada di dalam negeri dongeng. "Ayo masuk! Kok malah bengong?" Vanya terkesiap, tersadar dari lamunannya. Ia pun berjalan dengan sangat hati-hati, masuk ke dalam kamar, seolah kakinya yang kotor dan dipenuhi luka dapat menghancurkan kamar yang cantik itu. Matanya langsung menyapu sekeliling. Tak sedikitpun sorot kekaguman itu luntur dari pandangannya. Ia tak menyangka bahwa seseorang bernama Valerie itu benar-benar beruntung. Vanya seolah masuk ke negeri dongeng yang selama ini hanya bisa ia sentuh dalam mimpinya sendiri. "Di sini ada baju-baju kamu. Nanti kamu pakai setelah mandi ya," kata Wina menjelaskan. Dan wanita itu pun membukakan pintu lemari yang disebutkannya tadi. Vanya dibuat kegirangan kali ini. Ia menutup mulutnya dengan satu tangan karena merasa benar-benar takjub dengan segala kenyamanan dan kemewahan yang dihadirkan di kamar ini. "Kamu itu suka banget sama warna ungu," lanjut Wina. "Kebanyakan baju kamu warnanya senada. Tuh, liat." Tangan-tangan kurus Vanya yang masih kotor dan bau mencoba memegang helai demi helai pakaian yang tergantung di dalam lemari. Ia begitu terpesona. Bagaimana mungkin ada pakaian yang begitu lembut dan wangi di dunia ini, sementara dirinya hanya menutupi tubuh dengan pakaian yang sama selama beberapa bulan. Pakaian yang ia tahu telah berbau keringat dan debu jalanan. Vanya hampir saja menangis haru jika saja Wina tak kembali membuka suara. "Di sana itu kamar mandimu. Kamu mandi dulu aja, nanti ambil pakaian dari sini." "Sa-saya boleh pakai baju-baju mahal ini?" Wina mengangguk dan tersenyum lembut. "Ini semua 'kan memang milik kamu, Valerie." Ini semua 'kan memang milik kamu, Valerie. Tiba-tiba saja senyuman di kedua sudut bibir Vanya pun menghilang, meluntur seketika. Perasaan bersalah itu muncul di dalam dadanya. "Kalau gitu Mama tunggu di bawah ya, nanti selesai mandi, kita makan bersama." Namun gadis itu sama sekali tak menanggapinya. Bahkan setelah Wina pergi dan meninggalkan Vanya sendirian. Ia tak bereaksi apapun. Vanya kemudian kembali menyentuh satu persatu pakaian yang ada di lemari. Jika sebelumnya ia tampak senang, kali ini perasaannya berubah sedih. Sampai kemudian, kedua mata Vanya menemukan sesuatu yang mencurigakan di bawah baju-baju itu. Vanya pun bergerak, menggeser gantungan baju ke satu sisi lemari dan ia pun menemukan secarik kertas di sana. Tepat di bawah-bawa baju yang menggantung. "Apaan nih?" Gadis itu mengambilnya dan ada tulisan yang tertulis di atasnya. "Untuk Vanya." Vanya langsung merasa kaget. Ia panik bukan main karena seseorang mengetahui nama aslinya. Dan tanpa berpikir panjang, ia pun melanjutkan rasa penasaran dan membaca seluruh tulisan di atas kertas. "Untuk Vanya, ada sesuatu yang perlu kamu tahu. Periksa laptopku." Vanya mendadak gemetar. "Si-siapa yang nulis ini? Apa jangan-jangan kertas ini ditulis sama ... Valerie?" *** INFO TIME (16+) Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Perceraian merupakan terputusnya hubungan antara suami istri, disebabkan oleh kegagalan suami atau istri dalam menjalankan obligasi peran masing-masing. Perceraian dipahami sebagai akhir dari ketidakstabilan perkawinan antara suami istri yang kemudian hidup terpisah dan diakui secara sah berdasarkan hukum yang berlaku. Berdasarkan jenisnya, perceraian terbagi menjadi dua : Cerai hidup - Perceraian dikarenakan suatu putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Cerai mati - Perceraian yang diakibatkan salah satu pasangan telah meninggal dunia Beberapa penyebab perceraian yang cukup umum di Indonesia : Terdapat beberapa faktor utama yang biasa menjadi penyebab perceraian, yakni faktor ketidakharmonisan, tidak ada tanggung jawab, faktor ekonomi, faktor moral. Selain beberapa faktor tersebut ada faktor-faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya perceraian seperti cemburu, krisis, poligami tidak sehat, dipenjara, kawin paksa, penganiayaan (kekerasan dalam rumah tangga), dan cacat biologis, seringkali juga muncul sebagai penyebab perceraian.[2] Dalam hukum positif Indonesia, perceraian hanya dapat diperbolehkan jika disebabkan oleh sebab-sebab seperti yang disebutkan dibawah ini:[3] a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan; b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya; c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung; d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain; e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri; f. Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Dampak perceraian yang dilakukan oleh pasangan suami-istri, baik yang sudah mempunyai anak maupun yang belum sebagai berikut:[4] Dampak terhadap suami atau istri Akibat perceraian adalah suami-istri hidup sendiri-sendiri, suami atau istri dapat bebas menikah lagi dengan orang lain. Perceraian membawa konsekuensi yuridis yang berhubungan dengan status suami, istri dan anak serta terhadap harta kekayaannya. Dengan adanya perceraian akan menghilangkan harapan untuk mempunyai keturunan yang dapat dipertanggungjawabkan perkembangan masa depannya. Perceraian mengakibatkan kesepian dalam hidup, karena kehilangan pasangan hidup, karena setiap orang tentunya mempunyai cita-cita supaya mendapatkan pasangan hidup yang abadi. Jika pasangan yang diharapkan itu hilang akan menimbulkan kegoncangan, seakan-akan hidup tidak bermanfaat lagi, karena tiada tempat untuk mencurahkan dan mengadu masalah-masalah untuk dipecahkan bersama. Jika kesepian ini tidak segera diatasi aakan menimbulkan tekanan batin, merasa rendah diri, dan merasa tidak mempunyai harga diri lagi. Dampak terhadap anak Perceraian dipandang dari segi kepentingan anak yaitu keluarga bagi anak-anaknya merupakan tempat perlindungan yang aman, karena ada ibu dan bapak, mendapat kasih sayang, perhatian, pengharapan, dan Iain-Iain. Jika dalam suatu keluarga yang aman ini terjadi perceraian, anak-anak akan kehilangan tempat kehidupan yang aman, yang dapat berakibat menghambat pertumbuhan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Akibat lain telah adanya kegoncangan jiwa yang besar, yang langsung dirasakan oleh anak-anaknya meskipun anak-anak ini dijamin kehidupannya dengan pelayanan yang baik oleh kerabat-kerabat terpilih. Akan tetapi, kasih sayang ibunya sendiri dan bapaknya sendiri akan berbeda dan gantinya tidak akan memberikan kepuasan kepadanya. Dampak terhadap harta kekayaan Apabila terjadi perceraian maka perikatan menjadi putus, dan kemudian dapat diadakan pembagian kekayaan perikatan tersebut. Jika ada perjanjian perkawinan pembagian ini harus dilakukan menurut perjanjian tersebut. Dalam suatu perceraian dapat berakibat terhadap harta kekayaan yaitu harta bawaan dan harta perolehan serta harta bersama. Untuk harta bawaan dan harta perolehan tidak menimbulkan masalah, karena harta tersebut tetap dikuasai dan adalah hak masing-masing pihak. Apabila terjadi penyatuan harta karena perjanjian, penyelesaiannya juga disesuaikan dengan ketentuan perjanjian dan kepatutan. Perceraian menurut agama Islam Islam membimbing umatnya agar tidak memecah-belah persaudaraan di antara sesama muslim. Pernikahan adalah salah satu sunnah Rosulullah S.A.W. yang akanlah kita mendapat pahala jika melakukannya. Perceraian sendiri adalah suatu hal yang halal untuk dilakukan. Namun halnya, jikalau sepasang suami-istri melakukan perceraian, alkisah mengatakan bahwa 'Arsy terguncang sebegitu dahsyatnya. Oleh karena hal tersebut, Allah membenci perceraian, meski telah dikatakan bahwa hal ini adalah halal Kristen/Katolik Salah satu agama yang tidak memperbolehkan adanya perceraian oleh pasangan-pasangan di dalam umatnya adalah Kristen Katolik Roma. Gereja Kristen Katolik Roma menanggapi masalah perceraian sebagai berikut: Perceraian atau perpisahan tetap/selamanya dalam suatu ikatan pernikahan, memang tidak diperbolehkan dalam ajaran Kristen, karena itu ada tertulis dalam Alkitab (Matius 19:9; Markus 10:9). Karena Injil merupakan dasar kehidupan umat Kristen, maka tidak ada alasan apapun untuk mengadakan perceraian. Selain itu juga terdapat pengajaran lain di Alkitab mengenai hal ini, misalnya pada 1 Korintus 7. *** Ada banyak topik yang masih terkesan tabu untuk dibahas secara terbuka, salah satunya adalah perceraian. Karena itu, nggak banyak yang tahu hal-hal yang terjadi dalam suatu proses perceraian dan hal yang dirasakan ketika perpisahan dalam pernikahan itu terjadi. Dampaknya, orang yang mengalaminya akan merasa terkejut dan kemungkinan sulit untuk melaluinya, terlebih membicarakannya dengan orang-orang di sekitarnya. Melansir dari Best Life, dampak perceraian nggak hanya terasa pada pasangan yang berpisah, tetapi juga pada keluarga dan teman-teman. Perceraian turut memisahkan orang-orang terdekat dari kedua orang tersebut. Hal ini dapat menimbulkan rasa terabaikan ketika keluarga dan teman harus memilih keberpihakan dalam perceraian. Kedua belah pihak (mantan pasangan) akan merasa dikhianati ketika melihat keluarga atau teman memilih sisi yang berbeda dengan dirinya. Kejadian ini menimbulkan rasa trauma dalam dirinya. Selain kejadian tersebut, ada banyak aspek dalam perceraian yang nggak pernah orang ceritakan secara terbuka. Berikut ini adalah rahasia mengenai hal-hal yang akan terjadi ketika bercerai dengan pasangan. 1. Mengisolasi diri Dalam film, patah hati dapat sembuh dalam beberapa minggu saja, sembari makan es krim di atas kasur dan mengabaikan pesan atau telepon. Meski kenyataannnya terasa nyaman untuk menyendiri di rumah, terlalu sering sendiri dapat memicu gangguan kesehataan mental. Namun, hal ini dapat dicegah dengan menjaga interaksi personal. Penting bagi pasangan yang baru saja bercerai untuk selalu terhubung dengan teman atau keluarga yang berada di pihaknya. Seiring berjalannya waktu, ia akan menginginkan pertemanan dan pengalaman baru. Mencoba hobi baru, datang ke pesta, mengadopsi hewan peliharaan. Mengapa? Sebab ketika bercerai, kamu harus membuat pertahanan melawan isolasi sosial. 2. Penyesalan itu nyata adanya Dalam skenario yang ideal, nggak ada yang ingin mengalami penyesalan yang begitu menyakitkan. Namun, perasaan itu terkesan nggak realistis dalam perceraian. Walau sebenarnya, banyak rasa sesal yang dialami seseorang, yang membuat ia berharap dapat mengubah keputusannya. Sebenarnya, tak apa-apa untuk merasakan penyesalan tersebut dan jangan mendorongnya pergi. Ini dapat membantumu melalui semua pikiran dan perasaan tersebut. 3. Butuh waktu lama untuk move on Ketika perceraian terdengar seperti keputusan yang diikuti dengan urusan legal atau hukum, sebenarnya itu jauh dari kata sederhana. Faktanya, prosesnya dapat berjalan dalam waktu lama. Baik secara hukum, fisik, maupun emosional. Karena itu, berikan waktu untuk dirimu sendiri. Kamu mungkin sangat cepat move on. Namun, terkadang butuh waktu hitungan tahun untuk membangun kembali hidupmu dan nggak apa-apa untuk meluangkan lebih banyak waktu, bahkan sampai kamu siap membuka hatimu kembali. 4. Sangat, sangat menyakitkan Mungkin perceraian ini adalah hal yang sudah diperkirakan sebelumnya, dan ada banyak hal baik yang dapat terjadi dengan berakhirnya pernikahan ini. Namun, bukan berarti pengalaman bercerai dengan pasangan nggak menyakitkan. Itu sangat, sangat menyakitkan. Jadi jika mengalami rasa penyesalan yang amat sangat menyakitkan, ingat kamu nggak sendirian, Bela. Orang-orang membicarakan cara move on, namun mereka nggak membicarakan cara mengatasi rasa sakit yang dialami ketika bercerai. Orang-orang mengatakan kalau bercerai adalah jalan keluar terbaik ketika pernikahan nggak menghasilkan kebahagiaan dalam diri, namun nggak ada yang menceritakan kalau melalui jalan itu harus merasakan penyesalan. Nggak banyak yang membicarakan perceraian karena itu adalah topik sensitif. Namun kini kamu tahu, dan semoga ini dapat membantumu ketika berpikir untuk berpisah atau sedang menenangkan teman yang mengalami perceraian. *** Salah satu hal yang paling menyedihkan adalah ketika kamu terjebak dalam sebuah hubungan pernikahan tanpa cinta. Banyak pasangan yang menyangkal, meskipun jauh di lubuk hati, mereka sepenuhnya menyadari situasi mereka. Tak jarang, mereka memilih untuk tetap bersama dengan alasan keuangan, anak, maupun alasan lainnya yang mungkin sebenarnya salah. Simak, yuk, tanda-tanda pernikahan yang tak ada cinta di dalamnya. 1. Jarak antara kamu dan pasangan terlihat jelas Kenyataan bahwa terdapat jarak baik fisik maupun emosional di antara kamu dan pasangan yang kian hari semakin besar dan membesar. Kamu hanya berharap kepada orang penting dalam hidupmu, bisa itu salah satu anggota keluargamu untuk menyadarkan dan juga bertindak tepat waktu untuk menyelamatkan pernikahanmu. Kamu tidak menginginkan untuk berkomunikasi intens seperti dulu. Kamu bahkan tidak menghabiskan waktu berkualitas bersama dan sudah cukup lama berhenti mengungkapkan perasaan satu sama lain. Dengan kata lain, di antara kalian dapat dengan mudah mengenali keadaan bahwa kamu tumbuh terpisah dengan pasangan. 2. Kamu meragukan cinta pasanganmu Kamu tidak dapat mengingat kapan terakhir kali pasanganmu mengatakan bahwa dia mencintaimu. Apakah terakhir itu adalah malam pertama kalian? Mungkin kamu harus mencoba beberapa kali untuk membicarakannya dengan pasanganmu. Cobalah untuk mengungkapkan perasaanmu dan tunggu tanggapannya. Apabila dia menghindarinya atau mengatakan bahwa kamu hanya melebih-lebihkan atau mengada-ngada, tandanya dia menyangkal. Dia mungkin merasakan hal yang sama dan tidak ingin melukai perasaanmu dengan mengakui kenyataan yang sebenarnya. Jika dia meninggalkanmu tanpa alasan atau hanya tersenyum sopan, keraguanmu terkonfirmasi benar. 3. Kamu berubah dari sahabat menjadi orang lain Pasanganmu harus menjadi sahabat terbaikmu terlebih dahulu, kemudian barulah menjadi pasangan romantismu. Begitupun denganmu. Jika kamu merasa seperti hanya menjadi dua teman sekamar atau orang asing, itu bukanlah pernikahan yang sehat. Apabila kamu merasa tidak nyaman untuk terbuka dengan pasanganmu atau justru kamu memilih datang kepada orang lain dibandingkan dengan pasanganmu ketika kamu memiliki masalah, itu sudah pasti ada yang salah di dalam pernikahanmu. Kamu perlu menemukan penyebab kekacauan hubunganmu dan tetap berusaha semaksimal mungkin yang kamu bisa agar pernikahanmu kembali berhasil. 4. Kendala dalam mengomunikasikan sesuatu Komunikasi yang baik dan sehat sangat penting untuk hubungan yang berkualitas. Jika ada kekurangan komunikasi dalam hubunganmu, itu mungkin akar penyebab dari semua permasalahan yang ada. Pasanganmu harus selalu ada untukmu, tidak peduli seberapa sibuk jadwalnya. Di sisi lain, kamu pun juga harus bersikap koperatif. Apabila kamu memiliki masalah apa pun, kamu harus dapat memberi tahu pasangan dan mencari solusi bersama. Seberat dan serumit apa pun itu masalahnya, kamu memiliki tanggung jawab komunikasi dengan pasangan. 5. Kurangnya keintiman Keintiman adalah bagian yang sangat penting dari setiap hubungan yang sehat. Hal itu akan membangun hubungan yang lebih dalam di antara setiap pasangan dan membantu dalam membangun kepercayaan. Meskipun itu seharusnya tidak menjadi bagian utama dari hubungan, kurangnya keintiman dapat membawa banyak masalah dalam pernikahanmu. Tidak peduli berapa lama kamu telah menikah, keintiman tidak boleh meninggalkan kamar tidur kalian berdua. Jika kamu tidak senang dengan kehidupan cintamu, kamu harus membicarakannya dengan pasanganmu dan bersama-sama menemukan cara untuk membumbui segalanya yang masing terlihat kurang. 6. Bahkan pertengkaran yang biasa terjadi mulai terhenti Tahap yang dibilang k*****s saat kamu bahkan tidak perlu repot-repot berdebat tentang hal-hal yang tidak kalian setujui. Kalian berdua lebih suka menghindari konflik apa pun karena ketidakpedulian telah menghampiri satu sama lain. Jangan berpikir bahwa pertengkaran itu buruk untuk pernikahanmu. Hal ini bermanfaat karena kamu dapat melihat banyak hal dari sudut pandang pasanganmu. Argumen yang membangun, sebenarnya baik untuk kedua belah pihak. Jika kamu mendengarkan dengan cermat, kamu akan dapat mendengar apa yang mengganggu pasanganmu dan menyadari apa yang dapat kamu lakukan untuk membantunya. 7. Kamu terus-terusan mengkritik pasanganmu Setiap pasangan pernah mengalami hari-hari buruk, baik itu karena urusan pekerjaan kantor ataupun hal-hal kecil lainnya. Tetap saja, itu bukan alasan bagi siapa pun untuk marah dan melampiaskannya kepada pasangan. Kritik yang membangun memang bagus, tapi hal itu harus dilakukan dengan waktu dan kondisi yang tepat. Semua orang tentu memiliki kekurangan dan bagaimana perasaanmu jika ada seseorang mengkritikmu secara terus-menerus hingga membuatmu tidak nyaman? Lain waktu, apabila kamu ingin mengkritik pasanganmu, kamu harus selalu ingat mengapa kamu jatuh cinta untuk pertama kalinya dengannya. 8. Hubungan menjadi rutinitas membosankan Pernikahanmu terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Setiap hari adalah hal yang sama bagi kalian berdua, pulang kerja, menonton TV dan langsung tidur. Kamu tidak pernah membuat rencana bersama lagi dan hanya menjadi bosan dengan hubunganmu. Tentu saja, ada cara untuk menghentikan rutinitas itu. Namun, masalahnya adalah kedua pasangan juga harus menginginkannya dan berusaha untuk memperbaiki kebiasaan itu demi menghidupkan kembali romantisme dalam pernikahan kalian. 9. Kamu mulai menghindari satu sama lain Apakah kamu lebih suka tetap bekerja daripada pulang hanya karena kamu tahu pasanganmu sudah berada di rumah? Kemudian, begitu kamu sampai di rumah, kamu lebih suka duduk sendiri di kamar tidurmu daripada bersamanya di ruang tamu. Kamu pergi tidur sebelum atau sesudahnya, supaya kamu tidak perlu berbicara dengannya terlalu sering atau bahkan menghabiskan waktu bersamanya untuk satu buah topik percakapan. Jenis perilaku ini merupakan tanda yang jelas bahwa kamu tidak lagi menemukan kebahagian dengan pasanganmu. Kamu lebih suka berada di kantor atau bahkan di tempat parkir, atau secara harfiah di mana saja kecuali bersama pasanganmu. 10. Setiap orang atau hal lebih penting dibandingkan pernikahanmu Nalurimu memberitahu bahwa ada sesuatu yang salah tetapi kamu mencoba mengabaikannya dengan menjadikan segala sesuatu di sekitarmu lebih penting daripada pernikahan. Mencari hal-hal menarik saat berbelanja, perlengkapan lainnya, dan bahkan datang acara reuni sekolah adalah yang kamu pikirkan terlebih dulu dibandingkan pasangan. Kakakmu bertengkar dengan pacarnya? Kamu penuh dengan nasihat dan akan melakukan apa saja untuk menyatukannya kembali, sementara pada saat yang sama, pernikahanmu sendiri berantakan. Dengan kata lain, kamu menempatkan semua orang dan hal lain di tempat pertama, alih-alih melakukan hal yang sebaliknya untuk pernikahanmu. 11. Kamu meragukan kesetiaan pasanganmu Pada awal hubunganmu, kamu merasa seperti perempuan yang paling diinginkan di dunia. Menerima pujian setiap hari adalah rutinitasmu. Tidak ada alasan bagimu untuk memikirkan suamimu akan menginginkan perempuan lain. Sebaliknya, saat kamu jelas-jelas telah dipisahkan satu sama lain dan tingkat komunikasimu semakin sedikit frekuensinya, kamu mulai percaya bahwa ada orang lain yang memenuhi pikirannya. Ketika dua orang berada dalam pernikahan yang sehat, tidak ada keraguan tentang perasaan pasangan terhadap dirimu, apalagi jika dia memiliki perasaan terhadap orang lain. 12. Salah satu dari kalian telah dikendalikan oleh yang lain Satu benang merah yang sangat penting dari pernikahan tanpa cinta adalah ketika salah satu pasangan merasa dikendalikan oleh pasangannya, baik itu secara finansial ataupun emosional. Perasaan ini seharusnya tidak ada dan ini adalah tanda ketidakpercayaan serta rasa tidak hormat yang besar. Bagaimana bisa? Jika kamu ingin keluar dan bersenang-senang dengan teman-temanmu dan dia mencoba melarangmu dengan alasan yang tidak begitu masuk akal, itu berarti dia tidak mempercayaimu. Mungkin pasanganmu berpikir bahwa kamu akan berselingkuh di belakangnya, atau bisa jadi salah satu orang terdekat kalian memiliki kendali atas kondisi keuangan kalian berdua, sehingga menciptakan hubungan pernikahan yang tidak sehat. 13. Kamu lebih suka sendiri dibandingkan dengan pasanganmu Apa pun lebih baik daripada bersamanya. Hari-hari dalam pernikahan sungguhlah lengkap, selalu dipenuhi suka dan duka. Pasanganmu membuatmu tidak nyaman, tetapi kamu tetap mencintainya. Akan tetapi, jika perasaan ini selalu hadir dan hari yang buruk berubah menjadi bulan yang buruk dan tahun yang buruk, semuanya tentu menjadi tidak baik. Setiap kali kamu memiliki waktu luang, kamu lebih suka menghabiskannya sendirian daripada bersama dengan pasangan, karena kesendirian justru membawa ketenangan bagimu. Hal ini termasuk pergi ke mal sendirian, meminum kopi di kedai, menonton film, dan melakukan apa saja tanpa pasanganmu. 14. Pasanganmu menghancurkan harga dirimu Ketika kamu berada dalam pernikahan yang bahagia, pasanganmu adalah orang yang membuatmu merasa dirimulah yang paling cerdas, paling cantik, dan terbaik di dunia. Masalahnya muncul ketika dia tidak membuatmu merasa seperti itu lagi, tetapi dia juga membunuh harga dirimu perlahan hari demi hari. Pasanganmu terus-menerus mengkritikmu dan kamu merasa tidak dapat berbicara dengannya karena apa pun yang kamu katakan mungkin sia-sia baginya. Wajar, jika salah satu pasangan terkadang rewel dan mengeluh tentang segalanya, tetapi itu juga tidak normal apabila selalu cemas dan semua yang kamu lakukan atau katakan mengganggunya. 15. Kamu tidak mengingat kapan terakhir kali kalian bersenang-senang Seperti yang semua pasangan tahu, malam kencan harus menjadi hal yang wajib dalam kehidupan pernikahan. Kamu hanya perlu menemukan cara untuk bersenang-senang bersama dan menjaga agar hal-hal tetap menarik. Tentu saja, terkadang hubungan menjadi sedikit membosankan karena rutinitas monoton setiap harinya. Namun, kamu dan pasangan yang harus menjaga percikan api cinta untuk tetap hidup. Jika kamu tidak dapat mengingat kapan terakhir kali kamu bersenang-senang dengannya, mungkin inilah saatnya untuk berusaha dan mengatur malam romantis untuk menonton film sambil berselimut. Itulah 15 tanda pernikahan tanpa cinta yang perlu diketahui apabila kamu sudah terjebak di dalamnya. Tentu semuanya sangat mungkin diperbaiki, dengan membuka komunikasi atas permasalahan apa saja yang terlanjur hadir di tengah-tengah. Bahwa sejatinya, pernikahan adalah sesuatu yang istimewa dan sebisa mungkin hubungan itu harus dipertahankan, ya, hingga maut memisahkan. *** Memutuskan untuk menikah berarti harus siap dengan segala risiko yang akan terjadi nantinya. Sebab, menikah bukan hanya tentang hal-hal yang membahagiakan saja, masalah yang terjadi pun akan banyak nantinya. Namun, pasangan yang memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia tentu saja memiliki beberapa hal istimewa di bawah ini. Apa sajakah itu? 1. Tak ada batasan soal pembagian tugas dalam rumah tangga Pasangan suami istri yang paham akan makna pernikahan, tentu saja tidak akan membagi tugas rumah tangga. Seperti istri yang harus mengurus segala keperluan rumah tangga dan mengurus anak, dan suami yang tugasnya hanya mencari nafkah. Pernikahan yang bahagia tidak akan memiliki aturan seperti itu, melainkan paham bahwa tugas rumah tangga harus dikerjakan bersama. 2. Selalu ucapkan terima kasih pada sekecil apa pun hal yang dilakukan pasangan Meski sudah menikah, bukan berarti segala hal yang dilakukan adalah kewajiban. Kamu dan pasangan yang selalu mengucapkan terima kasih pada sekecil apa pun hal yang dilakukan menunjukkan bahwa pernikahanmu bahagia. Selalu ada apresiasi dalam rumah tangga dapat membuat pernikahan menjadi lebih langgeng dan selalu harmonis. 3. Selalu mengingat momen romantis dan merayakannya Meski telah hidup bersama, kamu yang pernikahan bahagia, pastilah saling mengingat momen penting dalam hubungan. Entah itu awal jadian, ulang tahun, anniversary pernikahan maupun hari penting lainnya. Tidak hanya mengingat, baik kamu dan pasangan juga akan merayakan momen penting tersebut dengan sebuah hal romantis. 4. Memiliki pertengkaran yang sehat Jangan berharap bahwa kehidupan setelah pernikahan akan selalu menemukan kebahagiaan saja, tapi masalah dan pertengkaran pun pasti akan ada. Namun, kamu yang memiliki pernikahan bahagia, tentu saja memiliki pertengkaran yang sehat. Di mana, pertengkaran yang terjadi tidak berlarut-larut dan dapat diselesaikan dengan lebih tenang. 5. Aktivitas seksual selalu terjadwal dan bergairah Faktor penting dari keharmonisan dan kehangatan dalam rumah tangga adalah aktivitas seksual. Bila kamu dan pasangan selalu menjadwalkan aktivitas seksual, maka pernikahan yang kamu jalani tidak akan menemukan drama pertengkaran. Malahan, akan menjadi pernikahan yang bahagia. Itulah sederet hal istimewa yang pasti terjadi pada pernikahan yang bahagia. Di antara kelimanya, mana yang saat ini sering kamu alami dalam rumah tanggamu?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD