15 - Yang aneh

2616 Words
Halo, Fellas. Kembali lagi dengan cerita bertema remaja dan misteri dariku. Berharap kalian menyukainya. Akan sangat menyenangkan jika kalian dapat menyukai dan memberikan komentar membangun pada ceritaku yang berjudul "Ten Reasons Why She's Gone." ini. Atas kekurangan yang akan kalian temukan dalam cerita ini, penulis memohon maaf. Terima kasih. *** • Selamat Membaca • Chapter sebelumnya... "Apaan nih?" Gadis itu mengambilnya dan ada tulisan yang tertulis di atasnya. "Untuk Vanya." Vanya langsung merasa kaget. Ia panik bukan main karena seseorang mengetahui nama aslinya. Dan tanpa berpikir panjang, ia pun melanjutkan rasa penasaran dan membaca seluruh tulisan di atas kertas. "Untuk Vanya, ada sesuatu yang perlu kamu tahu. Periksa laptopku." Vanya mendadak gemetar. "Si-siapa yang nulis ini? Apa jangan-jangan kertas ini ditulis sama ... Valerie?" *** Vanya meremas ujung kertas kuat-kuat. Matanya menyapu ke sekeliling. Mencari benda yang tertulis dengan sangat jelas di atas secarik kertas yang tampak kusut sejak awal. Laptop. Dan gadis dengan pakaiannya yang masih kotor itu berjalan dengan sangat hati-hati menuju meja belajar di depannya. Pada meja persegi panjang berwarna putih itu, Vanya melihat banyak buku yang disusun dengan rapi, sebuah laptop dengan logo apel digigit serta beberapa alat tulis lainnya. "Mejanya rapih bener," puji Vanya. Kemudian Vanya memberanikan diri untuk membuka layar laptop. Benda berukuran tipis itu masih dalam keadaan mati dan membuatnya kebingungan. Vanya pun mencari-cari tombol yang mungkin dapat membantunya menyalakan benda yang pertama kali dilihatnya itu. Dan barulah setelah beberapa waktu, Vanya berhasil menekan satu tombol dan laptop tersebut berhasil menyala. "Ah! Ketemu!" Ketika benda itu sedang memproses laptop, tiba-tiba saja sebuah ketukan dari luar pintu terdengar. Membuat Vanya seketika. Ia pun mendorong pelan layar laptop untuk membuatnya tertutup setengah, sebelum kemudian berjalan menjauh dari meja belajar milik Valerie dan berseru, "Iya?" "Non Val, ini Bi Inah," balas seseorang dari balik pintu. "Bibi boleh masuk, Non?" "Bo-boleh." Dan wanita dengan daster birunya yang dipenuhi gambar bunga-bunga pun masuk ke dalam kamar Valerie. Bi Inah kemudian tersenyum kepada Vanya. "Eh, kirain bibi, Non Valerie sudah mandi." Vanya gelagapan. Jauh di dalam hatinya, ia sangat berharap wanita yang bekerja untuk keluarga Valerie itu tak menyadari sikapnya yang salah tingkah. "I-itu ... tadi mau mandi, tapi masih bingung mau pakai baju yang mana." Bi Inah tersenyum lembut dan mendekati Vanya. Membuat gadis itu semakin gugup karena takut ketahuan. Namun kemudian, Bi Inah melanjutkan, "Ini semua 'kan bajunya Non Valerie. Terserah Non Valerie aja mau pake baju yang mana, semuanya boleh dipake kok." Vanya tersenyum kikuk. Ia benar-benar tak nyaman dengan kehadiran Bi Inah di dekatnya. Meski sebenarnya wanita yang berdiri di depannya dengan sangat sopan itu terlihat baik dan memperlakukannya dengan hormat, tetap saja Vanya tak merasa aman karena mungkin Bi Inah akan mengetahui identitas aslinya. "Begini, Non, Bibi mau nawarin makanan. Tadi disuruh Ibu untuk tanya langsung sama Non Valerie," jelas Bi Inah. "Kira-kira Non Valerie siang ini mau makan apa? Nanti biar bibi siapkan semuanya." "Uhm, apa aja deh, iya apa aja," balas Vanya seadanya. Gadis bertubuh kurus itu hanya ingin obrolan di antara mereka cepat selesai. "Eh, jangan begitu. Bibi 'kan mau menyambut kedatangan Non Val. Jadi, harus sesuai dengan keinginannya Non Valerie gitu." Vanya mencebik dalam hati. Ternyata repot juga dilayani oleh orang lain. Namun agar identitasnya tidak ketahuan, Vanya pun mulai memikirkan makanan apa yang akan dipilih gadis itu untuk menemaninya makan siang sekaligus untuk membuat Bi Inah segera meninggalkan kamarnya. "Jadi, Non Valerie mau makan apa nih hari ini? Biar Bibi siapkan." "Uhm, yaudah, ketropak aja, Bi." Wajah sumringah dan cerah yang sebelumnya diperlihatkan oleh Bi Inah mendadak sirna. Vanya sempat bingung, tapi itu mungkin karena Bi Inah akan kesulitan membuat ketoprak dan membutuhkan waktu yang lama. "Bi? Bibi nggak apa-apa?" Vanya melambaikan tangannya di depan wajah Bi Inah. Membuat istri dari Pak Jaka itu terkesiap seketika. Ia mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sebelum kemudian tersenyum malu dan menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal. "Eh, maaf, Non. Bibi malah jadi nggak fokus." "Bibi nggak apa-apa, 'kan?" Apa saya ganti masakan lain aja, Bi?" Namun Bi Inah buru-buru menyela. "Eh, eh, jangan, Non. Nggak apa-apa. Hehe. Yaudah kalau kaya gitu, Non Valerie mandi aja dulu. Nanti kalau udah selesai, Bibi pastiin ketopraknya sudah siap." Vanya hanya mengangguk mengiyakan sembari tersenyum kecil untuk sang lawan bicaranya. "Omong-omong ini pedas nggak ya ketopraknya, Non?" "Pedas boleh." "Oh, o-oke, oke, Non." Vanya pun berbalik, berjalan menuju ke kamar mandi di sudut ruangan. Ia sebenarnya masih sangat penasaran dengan isi surat yang ditulis oleh seseorang untuknya. Tentang laptop itu. Namun masuk ke kamar mandi akan membuat Bi Inah pergi secepatnya tanpa mencurigai apapun. Setidaknya begitulah harapan Vanya dalam situasi ini. Sayangnya, Bi Inah justru berpikir di balik pintu yang sudah tertutup. Ia sengaja meninggalkan kamar Valerie dan menutup kamarnya. Namun wanita itu tidak benar-benar bisa beranjak karena ada sesuatu yang sangat mengganggunya. Tentang makanan yang dipesan oleh anak dari majikannya. "Kenapa pesan ketoprak ya," gumam Bi Inah pelan. "Non Valerie 'kan alergi kacang." Wanita itu tampak bingung dan gelisah. Tidak tahu harus bagaimana sekarang. Takut disalahkan jika saja gadis bernama Valerie itu memakan kacang dan alerginya akan kambuh, maka dialah yang akan disalahkan oleh Edwin maupun Wina. "Duh, gimana ya, kalau saya bawain ketoprak nanti Non Valerie kenapa-napa pasti saya yang dimarahin, tapi kalau makanannya diganti, nanti gaenak sama Non Valerie. Aduh, Bibi teh jadi bingung ini. Lagian aneh banget ini si Non Val, masa lupa ingatan juga lupa sama alergi sendiri. Ih, jadi bingung atuh Bibi." Bi Inah kembali menimbang-nimbang sebelum kemudian akhirnya memutuskan untuk mengikuti permintaan Valerie yang sedang mandi di dalam kamarnya sendiri. "Ah, kasian tapi Non Valerie. Yaudah, bibi beliin ketoprak aja deh. Masalah alergi nanti wae. Teu kunanaon lah." *** INFO TIME. Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu, yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi di tubuh orang lain. Reaksi tersebut dapat muncul dalam bentuk pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas. Benda yang dapat memicu respons alergi dikenal dengan istilah alergen. Pada kebanyakan orang, alergen tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Namun, pada orang yang memiliki alergi terhadap alergen tersebut, sistem imun akan mengeluarkan reaksi karena dianggap berbahaya bagi tubuh. Sel darah putih, termasuk basofil, merupakan salah satu komponen yang berperan dalam memunculkan reaksi alergi. Reaksi alergi yang muncul pada tiap orang berbeda-beda, dari reaksi yang ringan seperti bersin-bersin hingga reaksi yang berat, yaitu anafilaksis. Reaksi alergi yang muncul juga tergantung dari jenis alergennya. Alergi umumnya terjadi pada anak-anak dan biasanya akan mereda seiring bertambahnya usia. Namun pada beberapa orang, alergi yang diderita masih muncul meskipun sudah memasuki usia dewasa. Penyebab Alergi Alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen yang berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa contoh alergen adalah debu, kulit mati hewan peliharaan, kacang, gigitan serangga seperti kecoa, paparan ulat bulu, obat-obatan, tanaman (misalnya tanaman beracun) dan bahan lateks. Gejala Alergi Gejala alergi pada tiap orang berbeda, bisa ringan atau berat. Gejala bisa berupa bersin-bersin, hidung berair, mata memerah dan gatal, ruam kulit yang terasa gatal, hingga sesak napas. Pada sebagian pasien, reaksi alergi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sinusitis. Diagnosis Alergi Untuk mendiagnosis alergi dan penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan aktivitas yang dilakukan sebelum munculnya gejala tersebut, serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan tes alergi pada kulit serta tes darah pada penderita untuk membuktikan terjadinya reaksi alergi. Pengobatan dan Pencegahan Alergi Jika pemicu alergi sudah diketahui, penderita dapat menghindari kontak dengan alergen untuk mencegah terjadinya reaksi alergi. Untuk meredakan gejala alergi yang muncul, dokter dapat memberikan obat antialergi, seperti antihistamin dan kortikosteroid. Penderita yang mengalami reaksi alergi yang berat perlu segera ke IGD rumah sakit terdekat untuk diberikan suntik epinephrine oleh dokter. *** Sejumlah orang terkadang mengalami batuk dan pilek berkepanjangan. Ternyata, batuk dan pilek bisa menjadi tanda alergi, tidak hanya disebabkan oleh penyakit demam atau lainnya. Yuk, kenali fakta tentang alergi sekarang. fakta seputar alergi yang tak boleh diabaikan Berikut adalah fakta penting mengenai kondisi ini yang wajib Anda ketahui. Berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh Berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh Fakta alergi yang pertama adalah kondisi ini merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak wajar terhadap senyawa asing di dalam tubuh. Pemicu alergi atau alergen bisa hadir dalam banyak jenis. Reaksi tidak wajar ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap alergen sebagai hal yang berbahaya bagi tubuh. Alhasil, tubuh membentuk zat antibodi yang memicu tanda dan gejala alergi yang dialami penderita. Ada berbagai alergen di sekitar kita Fakta berikut adalah cukup banyak hal yang mampu menimbulkan reaksi alergi. Berikut adalah jenis alergi dan penyebabnya: Alergi makanan disebabkan oleh makanan meliputi telur, s**u, olahan s**u, kacang hingga makanan laut Alergi kulit, seperti eksim (dermatitis atopik) dan dermatitis kontak dapat disebabkan terpapar kandungan pada sabun, parfum, deterjen, atau bahan lateks Alergi debu dapat dipicu oleh alergen, seperti tungau, serbuk sari, bulu hewan peliharaan Alergi karena gigitan serangga disebabkan oleh semut api atau lebah Alergi obat-obatan terjadi karena tubuh bereaksi terhadap kandungan obat Faktor keturunan Keturunan juga berperan dalam alergi. Contohnya riwayat alergi pada keluarga membuat seseorang lebih rentan terkena alergi. Studi berjudul Genetics of Allergic Diseases juga menyatakan riwayat alergi di keluarga merupakan hal efektif untuk memprediksi penyakit alergi di anggota keluarga lainnya. Dengan kata lain, fakta yang tak boleh dilupakan adalah seseorang lebih rentan mengalami penyakit alergi seperti atopik dermatitis atau alergi makanan jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi. Berdampak negatif pada pikiran Fakta alergi yang tak boleh disepelekan adalah dampak jangka panjang pada pikiran. Mengutip dari The Ohio State University, kaitan antara alergi dan kesehatan mental kemungkinan disebabkan oleh senyawa sitokin. Sitokin yang hadir sebagai respons sistem kekebalan tubuh terhadap alergen dianggap juga berpengaruh buruk pada otak dan mental seseorang. Selain itu, alergi dapat menimbulkan berbagai gejala. Hidung tersumbat dan batuk yang disebabkan oleh alergi mampu mengganggu tidur yang seharusnya nyenyak. Kurang istirahat berdampak pada stres. Stres, sakit kepala karena hidung tersumbat, dan gatal-gatal pada kulit juga mampu berkontribusi pada penurunan produktivitas. Memicu ragam jenis gejala di tubuh Fakta alergi sebelumnya telah menjelaskan reaksi tubuh mampu menimbulkan berbagai gejala. Gejala-gejala umum dari berbagai alergi dapat meliputi: Batuk Hidung tersumbat Gatal-gatal Ruam merah pada kulit Sesak napas Tips mencegah dan mengurangi reaksi alergi Setelah mengenal fakta-fakta alergi, mari simak cara mencegah atau mengurangi reaksi alergi apabila terjadi. Cara-cara umum mencegah alergi adalah dengan: Menghindari makanan penyebab alergi Menjaga kebersihan rumah dan menggunakan masker ketika membersihkan debu di rumah Mencari alternatif jika kandungan pada suatu produk (sabun, deterjen) memicu alergi Selalu baca aturan pakai obat-obatan dan memberi tahu dokter jika menderita alergi obat-obatan Lalu, bagaimana cara mengurangi reaksi alergi jika terjadi? Apabila mengalami gatal-gatal, hindari menggaruk area tersebut agar tidak terjadi iritasi atau infeksi lebih lanjut. Dokter Anda juga dapat meresepkan obat oles untuk meredakan gatal-gatal. Ketika batuk atau pilek karena alergi menyerang, Anda dapat mengurangi gejalanya dengan minum obat batuk pilek dalam bentuk sirop yang mengandung: Dextromethorphan Hbr (penekan batuk) Chlorphenamine Maleate dan Diphenhydramine HCL (golongan antihistamin) Jenis obat batuk dengan kandungan tersebut mampu aktif tuntaskan batuk serta bebas gula atau alkohol. Apabila reaksi alergi menyebabkan sesak napas, muntah, atau bengkak di tubuh, harap segera ke dokter karena gejala tersebut dapat menjadi indikasi dari anafilaksis. *** Alergi obat adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh (sistem imun) terhadap suatu obat yang digunakan. Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat dalam obat tersebut sebagai bahan yang dapat membahayakan tubuh. Perlu diketahui, alergi obat berbeda dengan efek samping obat yang biasanya tercantum pada kemasan, maupun keracunan obat akibat overdosis. Alergi obat bisa terjadi pada siapapun, baik anak-anak hingga orang dewasa Gejala Alergi Obat Gejala dan tanda dari alergi obat bisa muncul 1 jam atau beberapa hari setelah penggunaan obat. Pelepasan histamin saat mengalami alergi obat akan memunculkan beragam gejala, seperti: Ruam atau bentol-bentol di kulit. Gatal-gatal di kulit. Mata terasa gatal atau berair. Hidung meler dan tersumbat. Pembengkakan pada bibir, lidah, dan wajah. Mengi atau saat bernapas berbunyi seperti siulan. Sesak napas. Demam. Alergi obat juga bisa menimbulkan gejala yang serius dan membahayakan penderitanya. Kondisi ini sering disebut sebagai reaksi anafilaksis. Kapan harus ke dokter Hentikan penggunaan obat dan segera ke dokter atau IGD rumah sakit jika mengalami gejala alergi seperti yang disebutkan di atas setelah mengonsumsi obat. Reaksi alergi obat yang parah dapat berakibat fatal karena bisa menyebabkan gangguan pada fungsi organ-organ tubuh yang penting, sehingga dibutuhkan penanganan secepat mungkin. Penyebab Alergi Obat Alergi obat disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan ketika mengonsumsi atau menggunakan obat. Saat sistem imun mendeteksi adanya obat yang masuk dan dianggap berbahaya, maka akan muncul antibodi spesifik untuk obat tersebut. Antibodi spesifik ini akan mengeluarkan histamin yang menimbulkan keluhan dan gejala. Alergi obat tidak sama dengan sensitivitas terhadap obat. Meskipun dapat mengakibatkan gejala yang mirip, sensitivitas terhadap obat tidak melibatkan peran sistem imun seperti yang terjadi pada alergi obat. Jenis-jenis obat yang bisa menyebabkan reaksi alergi Hampir semua obat bisa memicu reaksi alergi. Namun, ada beberapa obat yang sering memicu reaksi alergi, yaitu: Antibiotik, seperti penisilin dan sulfa. Antikejang (antikonvulsan). Pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Obat-obatan untuk penyakit autoimun. Obat-obatan kemoterapi. Faktor risiko alergi obat Tidak semua orang akan mengalami reaksi alergi obat. Diduga ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi obat, yaitu: Menderita alergi jenis lain, misalnya rhinitis alergi atau alergi terhadap makanan. Memiliki anggota keluarga yang alergi terhadap obat tertentu. Menderita penyakit yang sering dikaitkan dengan munculnya reaksi alergi, seperti infeksi HIV dan virus Epstein Barr. Diagnosis Alergi Obat Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala yang dialami pasien, riwayat penggunaan obat sebelumnya, riwayat alergi, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Jika dibutuhkan, dokter akan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui secara lebih spesifik jenis bahan yang menimbulkan reaksi alergi pada pasien. Pemeriksaan tersebut dapat berupa: Tes kulit (skin test) Tes kulit untuk alergi menggunakan sampel obat-obatan yang dicurigai memicu reaksi alergi. Zat dalam obat-obatan itu akan dipaparkan ke kulit dengan cara ditempelkan atau melalui tusukan jarum. Pasien dinyatakan positif alergi bila kulit memerah, gatal, atau muncul bentol. Tes darah Tes ini berfungsi untuk mengetahui sekaligus menghapus kemungkinan adanya kondisi lain yang berpotensi menyebabkan gejala yang dialami pasien Pengobatan Alergi Obat Tujuan penanganan alergi obat adalah untuk mengatasi dan meredakan gejala-gejala yang dialami. Terkadang reaksi alergi akan hilang sendiri saat penggunaan obat dihentikan, namun ada juga yang membutuhkan pengobatan untuk meredakan reaksi alergi tersebut. Di bawah ini adalah beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati reaksi alergi obat: Obat golongan antihistamin, untuk menghambat produksi histamin sehingga keluhan dan gejala bisa mereda. Obat golongan kortikosteroid oral atau suntik, untuk menangani peradangan reaksi alergi. Suntikan epinephrine, untuk mengatasi anafilaksis. Jika mengalami anafilaksis, penderita perlu segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Jika sudah dipastikan jenis obat yang memicu alergi, dokter akan melakukan prosedur desensitisasi. Prosedur ini dilakukan dengan memberikan obat pemicu alergi dengan dosis kecil sambil dipantau munculnya gejala. Dosis akan ditingkatkan tiap beberapa menit, jam, atau hari hingga mencapai dosis yang diperlukan. Komplikasi Alergi Obat Komplikasi yang dapat terjadi akibat reaksi alergi yang parah adalah anafilaksis. Syok anafilaksis ini akan menyebabkan gangguan pada beberapa organ yang mengatur sistem tubuh. Gejalanya dapat berupa: Kesulitan bernapas akibat menyempitnya saluran pernapasan atau tenggorokan. Penurunan tekanan darah. Mual, muntah, kram perut, atau diare. Denyut nadi terasa lambat atau cepat. Kejang. Pingsan. Selain syok anafilaksis, kondisi lain yang dapat timbul jika alergi obat tidak segera ditangani adalah peradangan ginjal akut akibat obat (acute intestitial allergic nephritis). Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya darah di urine, demam, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, dan penurunan kesadaran. Pencegahan Alergi Obat Langkah utama untuk mencegah alergi obat adalah menghindari obat yang menjadi pemicu alergi, misalnya dengan: Mengenakan gelang atau kalung yang menandakan Anda alergi terhadap obat-obatan tertentu. Memberi tahu dokter atau tenaga medis bahwa Anda alergi terhadap jenis obat tertentu, sebelum menjalani pengobatan atau tindakan medis.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD