MW 5

1277 Words
Setelah melihat suaminya memasuki kamar mandi, Mia pun keluar dari kamar menuju ruang makan, menyiapkan makan malam untuk Sean suaminya. "Sean selalu seperti itu, jelas-jelas Alexander di Bali tapi aku tidak boleh memanjakannya," bisik Mia dengan membawa pnsel di genggamannya. Mia pun menelepon Alexander hanya ingin mengetahui kabar puteranya, mendengar Sean yang menasihatinya untuk mengurangi memanjakan puteranya membuat Mia ingin menelepn puteranya saat ini. Video Call tersambung di ponsel Mia, "Alexanderr, kesayangan mami kamu ini mami telepon berkali-kali baru sekarang di angkat. Kamu enggak kangen sama mami mu ini." "Aku sibuk mi, ada meeting seharian ini. Alexander sudah dewasa mi, mami selalu seperti ini sama Alexander." "Alex, coba dekatkan ponselnya ke arah wajahmu. Kamu ini mewarisi ketampanan ayah kamu, kamu itu anak kesayangan mami. Coba mami lihat wajah kamu, mami selalu merindukanmu Alex." "Seperti ini, Alex senyum nih sama mami," jawab Alexander dengan menggerakkan ponselnya ke arah kiri dan kanan dengan pose maskulinnya. "Alex, coba mami lihat ke ruangan kantor kamu. Bodyguard kamu selalu ada kan sama kamu. Ingat ya sayang, mami enggak mau kamu kenapa-kenapa, lihat itu kamu memiliki garis mata, kamu sering begadang ya? Kamu sudah makan belum?" tanya Mia dengan nada khawatir di video call bersama Alexander Kendrick. Alexander menggerakkan layar ponsel miliknya memperlihatkan ruangan kantornya, dirinya pun kembali menggerakkan ponsel menatap wajah ibunya saat ini, "Mami lihat kan, aku baik-baik saja di sini. Aku akhir-akhir ini begadang karena banyak tugas kantor mi." Sean menuruni tangga untuk makan malam, melihat suaminya menuruni tangga menuju ruang makan, Mia pun menyelesaikan panggilan bersama Alexander putera kesayangannya. "Ehm, sayang jadi kamu memberikan tugas ke Alexander selama ini?" tanya Mia dengan melirik ke arah wajah suaminya Sean. "Latihan untuknya, lagipula dia akan menjadi pemimpin perusahaan, wajar kalau dia sering begadang," jawab Sean Kendrick dengan memperhatikan istrinya, ia selalu paham jika istrinya berbicara perihal putera kesayangannya. Mia salah tingkah melihat suaminya mengetahui dirinya menelepon puteranya sebelum makan malam. "Jangan selalu memanjakan Alexander berlebihan, dia sudah dewasa sekarang. Walaupun dia putera kita tapi tetap saja dia seorang pria, kelak dia akan berumah tangga." "Selalu seperti itu jika aku memanjakan putera kita, kemari duduk di dekatku, makan malam dan jangan berbicara seperti itu, bagaimanapun aku selalu mencintaimu dan menyayangi putera kita." "Aku seperti ini bukan memarahimu, Mia. Lagipula Alexander akan selalu baik-baik saja," jawab Sean dengan melihat istrinya menyiapkan beberap menu makanan untuk makan malam. Tring ... Pesan masuk di smartchat dari Alexamder kesayangan mami. Berisikan foto makan malam Alexander berada di ruangan kantornya. Mia hanya tersenyum ketika melihat puteranya mengirim foto dirinya dengan makan malam, dirinyapun meletakkan ponselnya kembali di atas meja makan. "Kemarikan ponselnya, setelah makan malam aku akan melihat isi ponselmu," ucap Sean dengan memperhatikan istrinya yang tersenyum setelah membuka pesan masuk dari puteranya Alexander. "Kau selalu menjagaku, lagipula isinya selalu berisikan tentang dirimu dan Alexander, aku boleh izin ke Bali melihat Alexander tidak sayang?" Tanya Mia dengan merajuk mesra di sisi suaminya. "Nanti saja bersamaku, lagipula Alexander masih mengerjakan tugas-tugas kantor, dia juga akan berulang tahun. Kamu pasti bahagia melihat Alexamder ulangtahunnya di rayakan," ucap Sean melihat Mia menyiapkan beberapa menu makanan. Mia mencium pipi kanan Sean Kendrick dengan mesra. "Terimakasih sayang, aku selalu mencintaimu, kau selalu memanjakanku dan juga memanjakan putera kita, setiap malam tanpa jeda buatmu," bisik Mia dengan mesra di telinga Sean. Sejam mereka makan malam bersama, setelah makan malam Sean kembali ke lantai atas, rumah mewah dengan tiga lantai berada di Kawasan PIK Jakarta. Mia menyiapkan air putih hangat untuk Sean untuk meminum vitamin c atas resep dokter dengan teratur untuk menjaga kesehatan Sean Kendrick, Keluarga Kendrick memiliki dokter pribadi keluarga untuk selalu mengontrol kesehatan terlebih kesehatan Sean Kendrick yang selalu memiliki banyak pekerjaan. w "Nyonya Mia, tadi ada telepon dari Nona Zahrana, katanya besok siang jam sepuluh pembelajaran kelas memasak, Nona Zahrana yang terkenal itu. Tuan Sean tipekal suami idaman ya Nyonya, bahkan Nyonya belajar memasak pun Tuan Sean memanggil koki ternama," ucap bi ijum dengan tersipu dengan melihat Mia mengambil air hangat untuk suaminya. "Iya bi, yasudah besok tolong fi siapkan ya bi bagaimanapun besok ada Zahrana. Saya ke lantai atas dulu, bibi jangan istirahat malam-malam ya," jawab Mia dengan membawa vitamin c resep dokter untuk suaminya. "iya nyonya," jawab bi ijum dengan nada merendah dengan bibir tersenyum. Mia menaiki tangga menuju lantai atas, memasuki kamar dengan Sean yang sudah duduk menyandar di atas ranjang memegang ponsel Mia. "masih melihat ponselku sayang," ucapnya pelan dengan menghampiri tubuh suaminya. "Hmmm ..." jawab Sean dengan menjawab Mia, Mia duduk di sisi Sean dengan membawa vitamin c resep dokter, menatap wajah suaminya lekat-lekat. Mendekati wajah Sean dengan menyentuh pipinya disana. "Sayang, kau tahu kan bahwa aku adalah milikmu sepenuhnya," bisik Mia dengan menggoda. Tak berlangsung lama Sean meraih vitamin c yang berada di genggamam tangan Mia untuk di minum. Mia pun tersenyum dengan mengambil segelas air putih hangat di atas nakas, melihat suaminya yang selalu hangat dan juga manja semakin Mia mencintai Sean Kendrick, Mia pun menghampiri Sean mendekati dirinya yang sudah selesai meminum vitamin c. "Sayang, kata bi ijum besok mau ada Zahrana koki yang terkenal itu," ucapnya dengan nada pelan. Sean hanya tersenyum ketika mendengar ucapan istrinya, melihat istrinya yang mulai belajar memasak membuat Sean Kendrick mendukung istrinya, "terus? Bukankah kamu sedang belajar memasak? Biar kamu semakin mahir memasak sayang." "Tapi itu koki terkenal sayang, kemari dekati tubuhku, aku ingin memelukmu, kau ini suamiku yang selalu memanjakanku dan Alexamder, terimakasjh sayang," ucap Mia dengan manja ketika melihat suaminya, dirinya memeluk Sean Kendrick dengan mencium pipinya, ciuman bibir dengan cumbuan mesra. ** Fredy hanya menghela napas ketika ibunya melarangnya ke bali, Fredy yang meminta izin kepada ibunya untuk menghadiri ulangtahun sahabatnya Alexanderr, "Mami krnapa sih? Ulangtahun Alex mi, masa aku ke bali saja enggak di izinkan? Jangan karena alasan om sean mi, mami selalu terus-terusan beralasan om sean jika membahas sahabatku." "Kamu banyak pekerjaan Fredy, terus kamu mau meninggalkan mami di Jakarta sendirian?" tanya Melisha ketika melihat puteranya menginginkan ke Bali, melihat Fredy yang mengingikan ke Bali membuat Melisha pun mengizinkannya. "Kan ada Fia, dia bisa menemani mami atau kita ke Bali sekalian. Sekalian kan mami bisa jalan-jalan. Aku sama Fia datang ke ulangtahun Alexamder, mami bisa jalan-jalan. Come on mi, mami baik dan cantik deh." "Nanti mami pikirkan lagi, kamu selalu seperti itu kalau ada keinginan." "Yess, di izinin ya mi, ayo dong mi, jarang-jarang kan mi ada Dj Kevin ke Indonesia. Album terbarunya udah launching, mami juga sering dengar musiknya kalau di mobilku." "Tapi mami enggak janji ikut ya, mami izinkan kamu pergi sama Fia ke Bali, dan juga," ucapan Melisha terhenti ketika puteranya memmotong kalimat yang keluar dari bibir manis Melisha. "Oke-oke mami, Fredy tahu pasti mami suruh Fredy buat enggak meninggalkan pekerjaan, thankyou mi, mami izinkan Fredy ke Bali sama Fia, Fredy anak kesayangan mami ini mau pergi mandi, Love you mi." Fredy menaiki tangga ke lantai dua dengan membuka dasi miliknya, mendengar ucapan ibunya yang mengizinkan dirinya ke Bali bersama tunangannya membuat Fredy tersenyum. "Yess gue bisa ke Bali, seenggaknya gue bisa kumpul sama anak-anak yang lain. Akhirnya gue biza reuni, yuhuuuuu Dj Kevin, Fredy bergegas ke Bali." Kring ... Suara panggilan telepon dari Nathan, sahabatnya yang baru saja bertemu kini sudah menelponnya lagi. Panggilan berdering selama beberapa kali yang tak di angkat Fredy. di lantai bawah Melisha masih memikirkan ucapan puteranya yang menginginkan ke Bali, dirinya pun mengambil ponsel dengan melakukan panggilan ke asistant kepercayaannya. "aku menyuruhmu untuk mengawasi puteraku selama di bali, kirimkan seluruh foto-fotonya, dia sedang apa dan bersama siapa ketika di bali, jangan sampai Fredy dan Fia kenapa-kenapa, besok pagi aku akan berbicara kepada Fredy," ucap Melisha dengan suara datar, menyilangkan tangannya dengan meminum jus buah di ruang keluarga. Menelepon salah satu asistant kepercayaannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD